Unisri Surakarta Tambah Guru Besar Lagi, Dosen FKIP Prof Sugiyaryo Terima SK Guru Besar
SOLO (Soloaja.co) - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta kembali menambah satu guru besar dari internal, yakni Prof Dr Sugiaryo MPd, dosen FKIP Unisri, sah menjadi guru besar Unisri.
Surat Keputusan (SK) guru besar diserahkan Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Bimo Widio Andoko kepada Profesor Sugiaryo, di kampus Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Kamis 11 Agustus 2022.
- Pohon Sala Yang Menjadi Cikal Bakal Nama Kota Solo, Ini Pendapat Ahli Sejarah
- Omzet Tergerus, APPSI Ingin Kesejahteraan Pedagang Pasar Diperhatikan
"Alhamdulillah, SK guru besar turun juga," kata Sugiaryo yang juga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Surakarta.
Dengan turunnya SK kepada Sugiaryo, maka di Unisri Surakarta kini terdapat dua guru besar internal. Sepekan sebelumnya, Prof Dr Sutoyo MPd dikukuhkan jadi guru besar bidang ilmu pendidikan.
Rektor Prof Dr Sutardi berharap, kehadiran Prof Sutoyo dan Prof Sugiaryo sebagai guru besar bisa menjadi spirit dosen lainnya di Unisri untuk menjadi guru besar. Terutama bagi dosen yang sudah bergelar doktor dan mengurus guru besarnya.
- Siswa SMPN 1 Mojogedang Dibekali Ilmu Jurnalistik dan Memilah Berita Hoax
- Perkuat Pemasaran UMKM, Mahasiswi KKN UNISRI Gelar Pelatihan Foto Produk UMKM
Sebelumnya, rektor juga mengatakan, dengan adanya peningkatan jabatan akademis guru besar itu maka juga harus ada penyelarasan, baik untuk gaji maupun tunjangan dan jabatan.
"Jangan sampai jabatan akademisnya profesor, guru besar, tapi tugasnya hanya begitu-begitu saja," kata Sutardi.
- Prof Prof Jamal Resmi Lantik 10.409 Mahasiswa Baru UNS
- Kolaborasi Ditjen Bea Cukai, LPEI Dorong UMKM Menembus Ekspor
Hal yang sama disampaikan Ketua Yayasan Perguruan Tinggi (YPT) Surakarta Slamet Riyadi, Sularno. Dia mengatakan, jabatan guru besar bukanlah ujur karir bagi seorang dosen. Sebab, dia ditunggu karya karya yang lebih berbot.
"Selain memajukan universitas, tugas beliau, para profesor di Unisri itu adalah membimbing para dosen, terutama yang sudah doktor untuk menjadi profesor," imbuh Sularno.