Ubah Tantangan Jadi Peluang, Embung Tremas Pacitan Diresmikan Sebagai Pusat Ekowisata Baru
PACITAN (Soloaja.co) - Sebuah kolaborasi strategis antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat membuahkan hasil signifikan di Desa Tremas, Pacitan. Rabu (3/9), sebuah Embung (danau buatan) Tremas diresmikan oleh Bupati Pacitan Nur Indrata Bayu Aji, sebagai fasilitas vital untuk mengatasi kelangkaan air sekaligus menjadi fondasi pengembangan ekowisata. Proyek ini didukung penuh oleh The Coca-Cola Foundation, Yayasan Obor Tani, dan BenihBaik.com.
Embung Tremas, yang dibangun pada 2020-2022, merupakan embung ketujuh yang dibangun oleh Coca-Cola Foundation. Triyono Prijosoesilo, Ketua Coca-Cola Foundation Indonesia, menjelaskan bahwa ini adalah investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan, pertanian, dan adaptasi perubahan iklim. "Kami yakin, kalau masyarakat berdaya, Indonesia tentu akan sangat berdaya," ujarnya.
- Jangkau 98,68%, Tingkat Keaktifan Peserta BPJS Kesehatan di Jateng Masih Jadi PR
- Panduan Lengkap Pertolongan Pertama Terkena Gas Air Mata
Magot, Solusi Inovatif Pengelolaan Sampah
Melengkapi fasilitas air, proyek ini juga memperkenalkan solusi inovatif pengelolaan sampah organik dengan magot. Andy F. Noya, pendiri BenihBaik.com, meyakini magot adalah solusi paling mudah dan efektif untuk memberdayakan ekonomi warga. "Inisiatif ini akan mengubah tantangan menjadi peluang," kata Andy F. Noya.
Pengasuh Pondok Pesantren Tremas Kyai Lukman Harits menambahkan masalah sampah menjadi hal utama di desa Tremas dengan Pondok Pesantren Tremas.
“Kami bersama sama santri, warga dan masyarakat berupaya menyelesaikan masalah ini. Kali ini mendapat dukungan dari benihbaik dadan Coca-Cola bisa mengatasi sampah dan juga berkah dengan embung Tremas.” Ungkapnya.
- Dirut BRI Paparkan Langkah Tingkatkan Dana Murah
- Pulihkan Kondisi Pekalongan, Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Pelayanan Publik Tetap Berjalan
Embung Tak Hanya Air, Tapi Peluang Ekonomi
Bupati Nur Indrata Bayu Aji mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap Embung Tremas tidak hanya menjadi sumber air, tetapi juga membawa manfaat ekonomi lainnya. "Kita lihat masih tandurannya, di mana Mbah dulu itu kayaknya ada menanam-menanam. Nah itu nanti kalau sudah... sudah matang, bisa dinikmati, maka akan menjadi manfaat yang lainnya," kata Bupati.
Kepala Desa Tremas, Nurhadi, menambahkan bahwa Embung seluas 1,2 hektar ini mampu mengairi 30 hektar lahan dengan kapasitas 12 juta liter air. Ia bertekad untuk mewujudkan harapan para donatur dan pendukung agar desa ini bisa menjadi contoh desa tangguh yang berpotensi menjadi destinasi ekowisata.