Tokoh Sukoharjo : Mensikapi Penyesuaian BBM Harus Bijak

Kusumawati - Kamis, 01 September 2022 17:42 WIB
Jaka Wuryanta, Anggota DPRD Sukoharjo (Istimewa)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Meskipun per tanggal 1 September 2022 ini belum jadi naik harga, namun pro kontra penyesuaian harga BBM yang bergulir masih menjadi polemik.

Hari ini sejumlah mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Sukoharjo Menggugat melakukan aksi seruan di gerbang Kampus Univet Sukoharjo, Kamis 1 September 2022.

Mereka menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, menuntut perbaikan skema penyaluran BBM bersubsidi agar peruntukan tepat sasaran, dan sejumlah tuntutan lain.

Jaka Wuryanta, Anggota fraksi Partai Golkar DPRD Sukoharjo mengatakan rencana penyesuaian harga BBM oleh pemerintah ini harus disikapi dengan bijaksana oleh masyarakat.

"Saya berharap masyarakat bisa menyadari beban pemerintah terkait keuangan negara, kenaikan harga BBM ini mungkin salah satu solusi." Ungkap Jaka, Kamis 1 September 2022.

Untuk menenangkan kegaduhan masyarakat, Jaka berharap agar pemerintah sosialisasi lebih masif. Tentang kondisi keuangan negara, tentang rencana kenaikan harga, termasuk sosialisasi pemberian bantuan subsidi BBM.

"Yang utama juga, perlu ada perbaikan manajemen agar penerima BLT BBM tepat sasaran, selama ini masih ditemukan kisruh data ada orang kaya menerima bantuan." Tandas Jaka.

Nanang Nugroho ketua KNPI Sukoharjo

Nanang Nugroho, Ketua KNPI Sukoharjo, sebagai tokoh pemuda berharap pada para pemuda di Kabupaten Sukoharjo untuk tidak terprovokasi dengan munculnya polemik kenaikan harga BBM yang ramai dibicarakan di Media Sosial.

"Tunggu regulasi yang ada dan Pengumuman Resmi dari pemerintah, jangan mudah menelan berita-berita Hoax, Jadilah pemuda yang pandai dalam bermedia Sosial." Ungkap Nanang.

Nanang berpendapat ia yakin dan percaya kebijakan pemerintah tidak akan menjerumuskan masyarakat.

Sementara, Dwi Nugroho Kasatkor Banser Kabupaten Sukoharjo, mengatakan pihaknya percaya pada pemerintah pusat mengenai kebijakan yang dilakukan, pasti sudah melakukan pengkajian yang panjang.

"Kami berharap masyarakat agar tidak terprovokasi pada berita yang belum tentu kebenarannya, kami yakin masyarakat sudah cukup dewasa menyikapinya," tandas Dwi Nugroho.

Editor: Redaksi
Bagikan

RELATED NEWS