Warga Pucangan dan Relawan Soloraya, Gotong Royong Bangun Rumah Yatim Piatu
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Meskipun hidup di era modern, jiwa kepedulian dan gotong royong itu masih ada. seperti yang ditunjukkan warga desa Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. khususnya Dukuh Sraten RT 03 RW 13, sudah beberapa hari ini warga didukung relawan Solo Raya gotong royong membangun rumah dua yatim piatu, Arya (21) dan Anggun (19) yang nyaris roboh.
Rumah petak dengan ukuran 7x7 meter tersebut terbuat dari sebagian batu bata yang sudah rapuh, dengan dinding kayu dan anyaman bambu (Gedheg), lantai tanah dan atap yang reyot, bahkan setiap kali hujan air masuk dalam rumah.
- Tim Pengabdian UMS, Mengabdi Hingga ke Semenanjung Malaysia
- Sambut Mahasiswa Baru, Prodi DKV ISI Surakarta Beri Materi Kuliah Kreatif
"Temboknya sudah miring, atapnya berlubang kalau hujan trocoh , memprihatinkan, barang perabotan rumah tidak layak semua, apalagi mereka tidak punya orang tua. Maka warga berinisiatif gotong royong membantu membangunkan rumah yang layak," ungkap Memet Suripto, warga Pucangan, ditemui disela gotong royong di rumah Anggun, Rabu 31 Agustus 2022.
Warga sekitar berinisiatif membangun rumah petak berukuran 7x7 tersebut hingga dibentuk tim pembangunan yang diketuai Muhammad Sumeri, Ketua RT 03. Didukung Relawan Solo Raya, Dengan menunjuk koordinator Triyanto dari SAR RSM Karanganyar.
"Akhirnya kami bikin RAB sebesar Rp 20 juta untuk membangun rumah sederhana, dengan alokasi waktu pembangunan selama 1 Minggu. Sedianya akan dimulai pembangunan pertengahan September sambil mengumpulkan uang donasi, tapi kondisi rumah makin memprihatinkan, nyaris roboh maka harus disegerakan," ungkap Triyanto, dilokasi pembangunan.
- Ini Rekomendasi Film Horor Laris Indonesia yang Sudah Rilis di Disney+ Hotstar
- Rektor UMS Prof Sofyan Anif Kunjungi Mahasiswa Double Degree UMS di Korea Selatan
Warga dan para relawan bahu membahu membangun rumah dua remaja yatim piatu dengan bergotong royong, untuk bapak bapak menyumbang tenaga tukang, sedangkan para ibu memasak untuk konsumsi.
Dijelaskan Triyanto, proses pembangunan cukup lancar, mulai dari perobohan rumah lama hingga saat ini sudah mencapai 70 persen. Seluruh dinding sudah terpasang, tinggal pembuatan atap dan kamar dari partisi yang belum tercukupi.
Pihak pemerintah desa Pucangan juga melaporkan ke Dinas Sosial Pemkab Sukoharjo dan ditindaklanjuti dengan siap memberikan bantuan.
- Berdayakan Ekonomi Rakyat, Kali Pepe Land Destinasi Wisata Edukasi, Seni Budaya dan Srawung Warga
- Prof Din Syamsuddin Sebut Pengusul Proklamasi Indonesia adalah tokoh Muhammadiyah, Kyai Abdul Mukti
"Kami sudah mendapatkan laporan dan sudah dilakukan assessment, dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti, nanti kita berikan bantuan sesuai kebutuhan," ungkap Suparmin, Kepala Dinas Sosial Pemkab Sukoharjo.
Diketahui, Arya dan Anggun sudah yatim piatu, sebelumnya sang ibu meninggal saat Anggun duduk di kelas 1 SD lalu sang ayah meninggal saat ia kelas 1 SMP. Karena tidak ada yang membiayai sekolah Arya terpaksa putus sekolah dan kerja serabutan.
Namun Anggun didorong tetangganya untuk tetap sekolah dengan donasi tetangga dan beasiswa. untuk makan dan kebutuhan lainnya atas bantuan gotong royong warga. Saat ini Anggun bekerja di salah satu toko toserba di Kartasura.