Terminal Tirtonadi Solo Ujicoba TOS, Cek Fasilitas, Jadwal Bus Hingga Manifes Penumpang Secara Online
SOLO (Soloaja.co) - Terminal Tirtonadi Kota Surakarta (Solo) tengah mengujicobakan Terminal Online System (TOS) dengan tujuan penertiban administrasi serta pengecekan laik dan layaknya moda transportasi bus yang keluar masuk terminal.
Disampaikan Danru Shift Pagi Terminal Tirtonadi Solo Susilawardhani, tujuannya untuk memudahkan administrasi dan untuk pendataan penumpang ataupun bus yang akan masuk ke terminal.
"Sementara ini masih disosialisasi ke kru bus jadi kru bus akan diajari dan didampingi oleh petugas untuk cara pengoperasiannya," kata Susilawardhani, Kamis 17 Maret 2022.
- Kunker Spesifik Di Sukoharjo, Ketua Komisi III DPR RI : Langkah Densus 88 Sesuai Prosedur
- Gandeng PT ThorCon Power Indonesia, PPLH LPPM UNS Gelar Seminar Nasional Tentang Nuklir
Sementara itu, IT Support Terminal Tirtonadi Rahardian menjelaskan program TOS ini dari Kementerian Perhubungan sejak 2020, kemudian realisasi pemasangan peralatan dan aturan-aturan di 2021 dan uji coba sudah dilakukan mulai Februari 2022.
"Di sistem TOS bisa diketahui di Terminal Tirtonadi itu punya fasilitas apa saja, ada bus apa saja dan jadwal busnya kapan saja semua tercatat di situ. Jadi mempermudah untuk pegawai terminal dan masyarakat umum juga dalam mengakses secara online. Tapi ini masih uji coba (trial), belum bisa dikatakan sempurna. Saat ini uji cobanya baru Gate Entrance Bus saja. Untuk penumpang belum diujicobakan," papar Rahardian.
Ia menjelaskan, teknis untuk pendataan bus dengan mesin TOS Entance melalui Gate Entrance Bus adalah bus datang dan berhenti, petugas mengarahkan untuk memasukkan plat nomor bus di layar mesin gate nanti di-enter, gate membuka, bus masuk, dan otomatis tercatat di kedatangan sistem ToS. Nanti ku bus akan mendapat barcode untuk ditabkan lagi, gate membuka, bus tercatat keluar dari Terminal Tirtonadi.
- Rakor DPD PPID Sepakat Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri
- Pascasarjana UMS Luluskan 3 Doktor Baru
Selain untuk pendataan jenis dan jadwal bus, melalui sistem TOS ini juga dapat diketahui manifes penumpang seperti yang selama ini sudah diberlakukan di bandara dan stasiun. Penumpang harus melewati People Gate lalu melalui sistem vending machine penumpang memasukkan nomor tiket, NIK KTP, tujuan dan bus yang dipakai apa. Sehingga manifes semua penumpang tercatat.
"Sebenarnya sistem TOS sudah jadi tapi masih trial dan error untuk diketahui kendalanya apa aja. Masih versi ujicoba dan perlu disempurnakan. Dengan penerapan ToS dapat diketahui efektivitas. terlihat dari manifes, pendataan bus-bus terlihat secara online dan manual. Tapi saat ini belum bisa diakses secara umum. Masih closed system untuk kalangan kementerian dan terminal saja," beber Rahardian.
Adapun kendalanya kru-kru bus masih perlu pendampingan dan belum bisa mengetab di GEB sendiri dan masih dibantu petugas. Kendala utamanya, alat belum 100 persen terpasang. Saat ini GBE ada 2, Gate Bus Out ada 4 jadi total ada 6 mesin dan ke depan akan ada total 12 mesin gate bus.
Rencananya, mesin check in penumpang sementara ini sudah ada 6 dan ada kemungkinan ditambah. Meski sudah diaktifkan tapi baru diujicoba internal belum ke penumpang. Modelnya gate nanti akan dibuat seperti bandara di mana check in akan banyak dan berjejer-jejer. Sehingga didapatkan manifes data penumpang dan untuk menunjang keamanan penumpang.
Uji coba yang dijalankan akan terus dilaporkan pihaknya ke kementerian mencakup kendala-kendalan yang harus diperbaiki dan penyempurnaan alat. Waktu uji coba diperkirakan sampai bulan September 2022 atau ketika didapatkan 100 persen manifes pendataan penumpang bus, jenis bus dan jadwal bus.
- Presiden Jokowi Meresmikan Gedung Sekolah Vokasi UNS di Kampus Madiun
- Cek Pasukan, Ini Pesan Pangkostrad Saat Kunjungi Yonif MR 413/Bremoro Kostrad
"Karena saat ini di layar informasi jadwal bus sudah diketahui tapi nama PO bus belum. Jadi nunggu penyempurnaan semua. Kita jalan, evaluasi, penyempurnaan. Nanti semuanya dionlinekan termasuk mungkin CCTV bisa diakses di TOS. Kartu untuk TOS nanti yang mengeluarkan kementerian pada 2023," imbuhnya.
Rahardian mengungkapkan program TOs ini akan dioperasikan di seluruh terminal di Indonesia. Saat ini ujicoba baru dijalankan di lima terminal di Indonesia yakni Garut, Cirebon, Purwakarta, Solo dan Klaten.