Tanpa Sadar, 4 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak
JAKARTA - Ada berbagai kebiasaan yang berkontribusi pada buruknya kesehatan otak. Akan tetapi ada empat faktor utama yang paling berpengaruh: terlalu banyak duduk, kurang bersosialisasi, kurang tidur, dan stres kronis.
Seperti yang dilansir dari Harvard Health Publishing, keempat faktor ini juga yang paling mudah untuk diubah. Berikut beberapa kebiasaan buruk sekaligus dampaknya untuk otak Anda.
- 6 Rekomendasi Drama Korea Park Bo-Young yang Wajib Ditonton, Tak Hanya Melo Movie!
- Cara Resmi Nonton Drama Buried Hearts, Bukan di Layarkaca21, LK21, atau LokLok!
- Trik Baca Chat WhatsApp Diam-diam Tanpa Ketahuan Si Pengirim
Kebiasaan Buruk untuk Otak
Terlalu Banyak Duduk
Rata-rata orang dewasa duduk selama enam setengah jam per hari, dan kebiasaan ini berdampak buruk pada otak. Sebuah studi tahun 2018 di PLOS One menemukan bahwa terlalu banyak duduk berkaitan dengan perubahan pada bagian otak yang berperan penting dalam memori.
Kebiasaan terlalu banyak duduk menyebabkan penipisan lobus temporal medial (MTL) yang berfungsi membentuk ingatan baru, pada orang berusia 45 hingga 75 tahun. Menurut para peneliti, penipisan MTL dapat menjadi tanda awal penurunan kognitif dan demensia.
Kurangnya Interaksi Sosial
Kesepian dikaitkan dengan depresi dan peningkatan risiko Alzheimer serta dapat mempercepat penurunan kognitif. Sebuah studi pada Juli 2021 dalam The Journals of Gerontology: Series B menemukan bahwa orang yang kurang aktif secara sosial mengalami penyusutan lebih banyak pada materi abu-abu otak, lapisan luar otak yang bertanggung jawab dalam memproses informasi.
Kurang Tidur
Menurut CDC, sepertiga orang dewasa tidak mendapatkan tidur yang cukup, yaitu tujuh hingga delapan jam per malam. Studi dalam jurnal Sleep edisi Desember 2018 menunjukkan bahwa kurang tidur berdampak pada keterampilan kognitif seperti memori, penalaran, dan pemecahan masalah.
Stres Kronis
Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan menyusutkan korteks prefrontal, area yang berperan dalam memori dan pembelajaran. Salah satu pemicu utama stres pada orang yang lebih tua adalah sikap "harus sesuai keinginan saya”. Mentalitas ekspektasi tinggi ini dapat memicu reaksi negatif yang meningkatkan stres setiap kali sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan Anda.
- Ekonom Ingatkan Dampak Buruk Pemangkasan APBN, Waspada!
- Pemerintah Puji BRI atas Dukungan dalam Membantu UMKM Naik Kelas dan Go Global
- KNTI dan Politeknik AUP Gelar Semnas untuk Percepat Transisi Energi Terbarukan di Sektor Kelautan dan Perikanan
Itu tadi beberapa kebiasaan buruk yang dapat berdampak negatif pada kesehatan otak Anda yang sebaiknya segera Anda ubah mulai sekarang.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 19 Feb 2025