Sasa Sanggulan! BUMDes Mulur Gaet Investor PT Sekawan Bersih Barokah Kelola Limbah Plastik
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Sebuah terobosan besar dalam pengelolaan dana desa terjadi di Sukoharjo. Mengusung program “Sasa Sanggulan” Satu Desa Satu Unggulan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mulur, Kecamatan Bendosari, menjalin kerja sama strategis dengan PT Sekawan Bersih Barokah.
Kolaborasi ini fokus pada pengolahan limbah botol PET (plastik) yang diharapkan tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga mendongkrak perekonomian desa.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung di Gedung Menara Wijaya, Sukoharjo, Kamis (18/09/2025). Acara ini menandai babak baru bagi BUMDes Mulur, yang kini memiliki investor untuk mengembangkan program unggulan pengolahan sampah.
- Kinerja Solid, BBRI Tarik Minat Investor Global
- Jawa Tengah Jadi Percontohan Layanan Publik Nasional, Kabupaten Semarang Masuk 5 Besar Terbaik
Investasi Rp2,2 Miliar untuk Lingkungan dan Ekonomi
Direktur BUMDes Mulur, Adi Prihananto, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah maju untuk mengembangkan program unggulan desa. "Kami mengajak PT Sekawan Bersih Barokah menjadi investor dalam pengelolaan sampah limbah botol PET," ujarnya.
Dalam kesepakatan senilai Rp2,2 miliar untuk jangka waktu lima tahun, investor berperan sebagai penyedia fasilitas, sementara BUMDes Mulur bertanggung jawab penuh atas operasional dan pelaksanaannya.
Dengan kapasitas produksi mencapai 100 ton per bulan, sumber bahan baku akan diambil dari para pengepul di seluruh Solo Raya. Program ini diharapkan dapat mempekerjakan tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan asli desa.
- Perayaan HUT ke-20 HIMPAUDI Wujudkan Kesetaraan dan Kesejahteraan
- Samsung Buka Pemesanan Eksklusif Galaxy Tab S11 Series: Tablet AI Premium dengan Prosesor 3nm
Dari Sampah Menjadi Produk Bernilai Tinggi
Direktur PT Sekawan Bersih Barokah, Mohammad Zain, menyampaikan antusiasmenya. "Penandatanganan MoU dengan BUMDes Mulur ini terkait pengolahan sampah plastik yang nantinya dari sisi sosial dan ekonomis bisa menghasilkan," katanya.
Zain menambahkan, hasil akhir dari pengolahan ini adalah cacahan plastik yang akan disuplai ke perusahaan-perusahaan besar seperti Coca-Cola. "Jadi, sampah yang tadinya tidak terurai bisa kita manfaatkan dan memiliki nilai ekonomis," jelasnya.
Program ini akan memperluas skala operasional Bank Sampah Induk (BSI) yang sudah lebih dulu berjalan di BUMDes Mulur. Ke depannya, PT Sekawan Bersih Barokah siap berinvestasi di desa-desa lain di Sukoharjo jika program ini sukses.
- Revolusi Pembayaran Trans Jateng, Lebih Modern dan Mudah
- SPBU Swasta Sepi BBM, 5 Alternatif Ramah Lingkungan yang Bisa Kamu Lakukan
Dorongan Pemerintah untuk Program Unggulan Desa
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Abdul Haris, mengapresiasi terobosan ini. Ia menjelaskan bahwa 20% dana desa harus dialokasikan untuk program ketahanan pangan, dan banyak desa masih bingung dalam pelaksanaannya.
"Program 'Satu Desa Satu Unggulan' yang diinisiasi ini menjadi solusi," kata Abdul Haris. Ia berharap, kolaborasi antara dinas-dinas terkait (Pertanian, Perdagangan, Pangan, dan Dinas PMD) dapat membantu desa-desa lain menyerap dana 20% tersebut melalui program unggulan mereka.
"Harapan saya nanti dana yang 20% untuk ketahanan pangan desa ini bisa diserap melalui program-program unggulan satu desa satu unggulan," pungkasnya, menandaskan bahwa program ini akan menjadi program unggulan kabupaten.