Relawan SABER Dampingi Penderita Kanker, Tidak Tercover BPJS, Sehari Butuh Biaya Rp 250 Ribu

Kusumawati - Selasa, 22 Maret 2022 15:31 WIB
Bripka Wirawan, Tim relawan SABER melakukan pendampingan pada Siti warga Polokarto Sukoharjo yang menderita kanker

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Tim relawan Sedekah Berjamaah (SABER), melakukan pendampingan pada Siti Mu'awannah, warga dukuh Margosari RT 02 RW 04 desa Polokarto Kecamatan Polokarto, kabupaten Sukoharjo.

Siti menderita sakit kanker payudara yang merembet menyerang tulang. Bahkan di punggung bawah ada luka lobang menganga sekira 10 cm, yang mengeluarkan nanah.

Hidupnya menggantungkan belas kasihan kerabat dan tetangga saja. Ia menumpang di rumah saudaranya.

"Sebenarnya Bu Siti punya satu anak tapi hidup mereka berkekurangan juga. Jadi kami turun tangan merawat bu Siti, tidak hanya pertolongan medis yang dilakukan setiap hari, tapi juga mengirim makanan," kata Bripka Wirawan, koordinator Tim Relawan SABER, saat melakukan kunjungan rutin, Selasa 22 Maret 2022.

Disampaikan Wirawan, yang juga anggota Polres Sukoharjo, sejak menjadi 'pasien' Tim Saber mulai tahun 2021, setiap hari Tim SABER bersama tenaga medis membersihkan luka Siti. Dan bila waktunya periksa ke rumah sakit, juga diantar oleh Ambulan Tim SABER.

Wirawan mengatakan dulu ibu Siti bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, pada tahun 2016, bu Siti mulai terasa ada gejala sakit, setelah di periksakan ke dokter di vonis kanker payudara dan kemudian di ambil tindakan operasi pengangkatan di rumah sakit di Arab Saudi.

Karena keterbatasan pengetahuan, setelah tindakan operasi, Ibu Siti kemudian berhenti pengobatan, karena merasa sudah di operasi menganggap penyakit sudah sembuh. Awal pandemi ia pulang ke Indonesia.

Diceritakan Wirawan, harta sisa bekerja sebagai TKW berupa sapi, kambing dan tanah sudah terjual untuk biaya hidup.

Mulai tahun 2021 Ibu Siti mulai merasakan gejala tanda tanda kelumpuhan, kemudian mulai kembali memeriksakan diri ke Rumah Sakit di wilayah Sukoharjo sampai di rujuk ke RS Moewardi.

"Namun saat itu kondisi ibu siti semakin melemah dan pada akhirnya sama sekali tidak bisa menggerakkan bagian tubuh perut ke bawah, " Kata Wirawan.

Relawan SABER menetapkan Siti sebagai pasien kode merah yang menjadi prioritas pendampingan kesehatan, termasuk penggalangan dana.

"Kebutuhan biaya obat dan pengobatan bu Siti cukup besar, setiap hari harus diobati dan dibersihkan lukanya. Biayanya sehari sekira Rp 250 ribu. Uangnya dari penggalangan donasi. Kemarin kita serahkan donasi dari komunitas Trail BEST. Bersyukur masih banyak orang baik yang menolong Bu Siti," ungkap Wirawan, yang bertugas di Polsek Gatak.

Tim SABER yang beranggotakan sejumlah warga dengan jiwa sosial tinggi, tidak hanya melakukan pendampingan pada pasien dhuafa, juga rutin melakukan bakti sosial di panti asuhan dan penyediaan ambulan gratis.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS