Promosikan Budaya dan Lingkungan, Puluhan Mahasiswa Asing Program MEJIC Kunjungi Jateng

Kusumawati - Rabu, 29 Oktober 2025 16:16 WIB
Sekda Jateng sambut Mahasiswa Asing Program MEJIC Kunjungi Jawa Tengah (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah menyambut puluhan mahasiswa asing dari berbagai negara yang mengikuti program “Magnificent Javanese Interdisciplinary Course (MEJIC)”.

Dalam acara yang digelar di Resto Aroem Semarang, Selasa malam (28/10/2025), Asisten Administrasi Setda Provinsi Jawa Tengah, Dr. Doni Wijayanto, menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian para mahasiswa terhadap budaya dan pelestarian lingkungan Jawa Tengah.

Mewakili Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), Doni berharap kehadiran peserta MEJIC dapat memberikan kontribusi keilmuan dan dukungan energi akademis bagi pembangunan daerah.

"Keberhasilan dalam membangun Jawa Tengah tidak akan bisa terlaksana tanpa dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan kalangan akademisi," ujar Dr. Doni Wijayanto.

Mengusung Tema Memayu Hayuning Bawana
Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro (UNDIP), Wijayanto, menjelaskan bahwa program MEJIC 2025 ini melibatkan 14 kampus dari 18 negara, termasuk Palestina, Afghanistan, India, Thailand, dan Mesir.

Tujuan utama program ini adalah mengembangkan makna strategis terkait budaya Jawa dan pelestarian lingkungan, dengan mengusung tema "Memayu Hayuning Bawana" yang berarti memelihara kecantikan dan harmoni alam semesta.

"Melalui MEJIC, Undip memperkenalkan budaya Jawa sekaligus ajakan untuk menjaga kelestarian lingkungan," jelas Wijayanto.

Doni Wijayanto menambahkan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya promosi. "Sekembalinya para mahasiswa ke tanah air masing-masing, mereka akan berkisah tentang kuliner, wisata alam, dan masyarakat Jawa Tengah kepada dunia luar," harapnya.

Kesan Mahasiswa: Merasa Aman di ‘Rumah Kedua’
Sejumlah peserta MEJIC 2025 mengungkapkan kesan positif mereka selama berada di Jawa Tengah.

Nour, mahasiswi program doktor manajemen asal Palestina, mengaku senang bisa belajar budaya Jawa dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Ia juga terkesan dengan keramahan masyarakat Indonesia.

"Setiap bertemu dengan orang Indonesia dan saya bilang dari Palestina, mereka senang sekali bantu saya. Sangat happy dan bersyukur kepada orang Indonesia yang banyak membantu Palestina," katanya fasih dalam Bahasa Indonesia.

Sementara itu, Rahmatullah, mahasiswa asal Afghanistan, mengaku sangat nyaman dan merasa aman di Jawa Tengah. Ia terkesan dengan kebaikan warga lokal yang selalu senang membantu, bahkan saat ia hanya menanyakan informasi tentang transportasi umum atau lokasi.

"Kebaikan warga Jawa Tengah ini benar-benar membuat saya merasa aman dan tenang, seakan saya sedang berada di rumah kedua," pungkas Rahmatullah.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS