Perkuat Pengawasan Partisipatif Anti-Hoaks, Bawaslu Sukoharjo Gaet UIN Surakarta
SUKOHARJO (Soloaja.co) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo menunjukkan komitmen kuatnya dalam mewujudkan Pemilu yang beradab dan berintegritas. Komitmen ini diwujudkan melalui kolaborasi dengan akademisi dan mahasiswa sebagai garda terdepan pengawasan partisipatif.
Inisiatif tersebut dikemas dalam kegiatan “Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama Pada Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta” yang digelar pada Selasa (18/11). Acara ini dibuka oleh Dr. Bakhrul Amal, SH. MKn, mewakili Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta.
- Jateng Raih Rekor MURI Pos Bantuan Hukum Desa Terbanyak
- Festival SSB Piala Bupati Sukoharjo, Wabup Eko Sapto : Ajang Cetak Karakter
Kunci Demokrasi Beradab: Peran Intelektual Muda
Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Sukoharjo, Eko Budiyanto, menekankan bahwa pengawasan partisipatif adalah elemen fundamental untuk mewujudkan moderasi demokrasi yang terawasi secara jujur dan beradab.
"Pemilu yang berintegritas tidak akan pernah tercapai tanpa adanya keterlibatan aktif dari masyarakat, terutama kelompok intelektual muda," tandas Eko.
Menurut Eko, mahasiswa Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said memiliki modal literasi dan sensitivitas etika yang sangat dibutuhkan. Peran mereka krusial, terutama dalam mengawal proses dari ancaman narasi hoaks dan politik identitas yang merusak.
"Demokrasi kita harus beradab. Adab itu tidak bisa hadir sendirian, melainkan harus dikawal oleh mata dan telinga yang peka terhadap nilai kebenaran," imbuhnya.
- Pemprov Jateng dan FISIP Undip Kolaborasi Dorong Partisipasi Gen Z
- Mengulik Sejarah Pho: Hidangan Khas Vietnam yang Mendunia dari Akar Kolonial
Moderasi Beragama Jamin Kualitas Pemilu
Selain dari Bawaslu, kegiatan ini turut menghadirkan Rifqi Fairuz, M.A., seorang Dosen UIN Salatiga. Ia menyampaikan bahwa nilai-nilai moderasi beragama, seperti toleransi, anti-kekerasan, dan komitmen kebangsaan, memiliki irisan kuat dengan prinsip demokrasi yang jujur dan adil.
Rifqi menegaskan bahwa pengawasan Pemilu bukan hanya soal teknis, melainkan juga soal etika dan moralitas.
"Ketika mahasiswa mengawasi, mereka membawa serta nilai moderasi, memastikan proses politik bebas dari ekstremisme dan fitnah, sehingga kualitas demokrasi kita meningkat secara substansial," pungkas Rifqi Fairuz.
Melalui sinergi antara Bawaslu dan UIN Raden Mas Said Surakarta, diharapkan terbentuknya ekosistem pengawasan yang kuat dan merata di Kabupaten Sukoharjo. Kolaborasi ini menjadi simbol bahwa menjaga marwah demokrasi adalah tugas bersama yang membutuhkan integrasi antara penegakan hukum kepemiluan dan penguatan nilai-nilai etika serta agama, demi terwujudnya Pemilu yang luber, jurdil, dan mampu menghasilkan pemimpin yang kredibel.
