Pemprov Jateng dan FISIP Undip Kolaborasi Dorong Partisipasi Gen Z

Kusumawati - Rabu, 19 November 2025 09:34 WIB
Mou partisipasi politik dalam momen diskusi politik di Fisip Undip (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) untuk memperkuat partisipasi politik aktivis mahasiswa dan Generasi Z (Gen Z) dalam pembangunan daerah.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam diskusi publik bertajuk “Partisipasi Politik bagi Generasi Zilenial dalam Pembangunan Daerah“ yang digelar di Kampus FISIP Undip, Tembalang, Kota Semarang, pada Selasa, 18 November 2025.

Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jateng, Pradhana Agung Nugraha, menekankan bahwa pembangunan "nalar politik baru" bagi aktivis dan Gen Z sangat krusial untuk meningkatkan kualitas partisipasi politik.

“Partisipasi politik para aktivis mahasiswa dan Gen Z, memiliki peran strategis dalam keberhasilan pembangunan daerah. Di saat yang sama, aktivisme dalam proses pembangunan daerah dapat meningkatkan kepekaan sekaligus skill bagi aktivis dan Gen Z,” kata Pradhana Agung Nugraha.

Menurutnya, pembangunan politik yang sehat dan kontributif harus sejalan dengan program sinergi dan kolaboratif dari Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin Maimoen. Ia menambahkan, kampus sebagai laboratorium demokrasi diharapkan terus membangun nalar kritis dan memberikan warna dalam pembangunan daerah.

Karakteristik dan Tantangan Gen Z

Anggota DPRD Jawa Tengah, Padmasari Mestikajati, yang turut hadir sebagai pembicara, menguraikan karakteristik Gen Z, baik kelemahan maupun kelebihan yang perlu diantisipasi dalam konteks politik.
* Kelemahan yang Diantisipasi: Fear of Missing Out (FOMO), mudah stres dan cemas, mudah mengeluh, dan self proclaimed.
* Karakteristik Positif: Melek teknologi, kreatif, menerima perbedaan, senang berekspresi, dan peduli terhadap sesama.

"Saat ini nalar politik baru sangat diperlukan. Para aktivis mahasiswa dan Gen Z dapat menjadi motornya," ungkap Padmasari, menyoroti potensi besar generasi muda.

Aktivisme Digital dan Peran sebagai Motor Perubahan

Aufa Atha Ariq, Ketua BEM Undip, mengamini bahwa aktivisme mahasiswa dan Gen Z saat ini banyak diwarnai oleh aktivisme digital. "Media online sangat berpengaruh terhadap gerakan aktivis yang kemudian disertai dengan model gerakan konvensional,” kata Aufa.

Sementara itu, dosen FISIP Undip, Faiz K, S.I.P., M.A., berbagi pengalamannya dari Bogazici University, Turki, di mana anak muda menjadi aktor penggerak dalam melawan kekuatan rezim politik. “Dalam tekanan apapun, anak muda menjadi motor penggerak perubahan,” ungkap Faiz.

Ketua Panitia acara, Harry Gunarso, M.A., menyimpulkan bahwa Gen Z membutuhkan bimbingan (guidance) yang tepat untuk menavigasi dinamika politik yang kompleks.
“Penguatan literasi politik, kepemimpinan muda, dan ruang partisipasi politik lebih terbuka, menjadi kunci dalam partisipasi pembangunan daerah,” tutup Harry.

Acara tersebut juga diselingi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah dengan FISIP Undip. Kerja sama ini akan fokus pada penguatan wawasan kebangsaan, moderasi beragama, dan pendidikan politik di kalangan mahasiswa, sebagai upaya nyata sinergi pemerintah daerah dan akademisi.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS