Perjalanan Suci dari Kaki Gunung Lawu: 48 Warga Desa Berjo Berangkat Umroh Bersama

Kusumawati - Senin, 11 Agustus 2025 08:44 WIB
Warga desa Berjo berangkat Umroh bersama dengan PT Amanu (Soloaja)

KARANGANYAR (Soloaja.co) - Pemandangan tak biasa dan penuh haru terlihat di Desa Berjo, Karanganyar, pada Minggu (10/09) pagi.

Udara dingin di lereng Gunung Lawu seolah tak berarti di tengah kehangatan tangis haru, pelukan, dan doa yang mengiringi keberangkatan 48 warganya.

Warga desa Berjo merupakan desa wisata dengan PADes terbesar di Karanganyar ini bukan pergi untuk liburan, melainkan untuk memenuhi panggilan suci beribadah umroh ke Baitullah.

Momen ini menjadi sangat istimewa karena seluruh jamaah berasal dari satu desa. Petani, pedagang kecil, hingga tokoh masyarakat bersatu dalam satu niat tulus: menghadap Ka’bah, yang selama ini hanya bisa mereka saksikan dari layar kaca.

Perjuangan peserta umroh ini juga tidak mudah, ada yang menabung sejak 5 tahun lalu. Mereka adalah bukti nyata bahwa dengan tekad dan kebersamaan, impian besar bisa terwujud.

Dr. H. Azzam Sudarmadi, Dewan Pembimbing PT Amanu, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. "Ini bukan sekadar perjalanan ibadah, ini adalah bukti bahwa mimpi besar bisa menjadi nyata," ungkapnya penuh harap. "Semoga langkah warga Berjo ini menjadi awal, dan kelak satu kabupaten bisa berangkat bersama."

Keberangkatan yang didampingi langsung oleh Muhammad Reza Kurnia Wardana, Komisaris PT Amanu, dilepas secara resmi oleh Kepala Desa Berjo, H. Dwi Haryanto.

Dengan suara bergetar, ia menyampaikan, "Tahun ini, warga Berjo merayakan kemerdekaan dengan cara yang paling mulia—menjadi tamu Allah."

Senada dengan Haryanto, Direktur Operasional PT Amanu, Habibi Iqbal Hidayat, berharap kisah ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. "Semoga langkah warga Berjo menginspirasi banyak hati. Karena siapa pun, asal bertekad, Insya Allah akan dipanggil oleh Allah," tuturnya.

Sebelum bus melaju, Hj. Nanik, koordinator keberangkatan, memberikan pesan terakhir yang menyentuh hati para jamaah. "Luruskan niat, bersihkan hati. Jangan pikirkan selain Allah," pesannya, dengan mata berkaca-kaca.

Perjalanan ini lebih dari sekadar jarak ribuan kilometer dari Desa Berjo ke Mekkah. Ia adalah sebuah perjalanan iman, rasa syukur, dan kebersamaan yang akan selalu dikenang sebagai babak indah dalam sejarah desa tersebut.

Kisah mereka menjadi pengingat bahwa ketulusan niat dan semangat kebersamaan mampu membuka pintu rezeki yang tak terduga.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS