Inspiratif, Mahasiswa KKN Unisri Bekali Siswa SD Malangan Keterampilan Promosi Digital
KLATEN (Soloaja.co) - Di era digital yang serba cepat, keterampilan membuat konten promosi kini menjadi bekal penting, bahkan bagi anak sekolah dasar.
Atas dasar pemikiran tersebut, seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Jurusan Ilmu Komunikasi menggelar sebuah program pelatihan yang inspiratif.
Sebanyak 20 siswa kelas 6 SD Negeri 1 Malangan, Tulung, Klaten, dibekali kemampuan dasar membuat konten promosi digital yang kreatif dan positif. Pelatihan ini diadakan pada Kamis (7/8/2025) di ruang kelas SD Negeri 1 Malangan.
- Grand Opening JUST3S: Hunian dan Bisnis dengan Konsep "One Stop Solution" Hadir di Kawasan Industri Karanganyar
- Transformasi Digital UMKM Berkat Rumah BUMN BRI, Omset Tembus Jutaan!
Dijelaskan Elvina Kurniawati, salah satu peserta KKN, Program ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada dasar-dasar pembuatan konten yang menarik, sekaligus mengarahkan mereka untuk menggunakan teknologi secara bijak dan produktif.
“Selama sesi pelatihan, para siswa diajarkan mulai dari pengertian konten promosi hingga langkah-langkah praktis dalam pembuatannya.” Kata Elvina, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Unisri Surakarta.
Mereka kemudian langsung mempraktikkan ilmu yang didapat dengan membuat video promosi menggunakan aplikasi CapCut, dengan produk fiktif sebagai tema.
- ‘BRI Taipei Teman Seperjuangan PMI’ Diserbu 5 Ribu Orang, Bukti Eratnya Hubungan Finansial dengan Tanah Air
- AgenBRILink Dukung Pertumbuhan Ekonomi Petani di Kabupaten Gowa
Suasana pelatihan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Para siswa terlihat antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari merancang ide hingga mengedit video.
Sebagai apresiasi, di akhir acara, diberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil membuat konten paling kreatif.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa SD Negeri 1 Malangan tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki bekal awal yang kuat untuk menghadapi tantangan era digital.
Mereka diajarkan bahwa teknologi bukan sekadar alat hiburan, melainkan juga wadah untuk berkreasi dan berkarya secara positif.