Pergelaran Endahing Budoyo Larasing Campursari Sajikan Fragmen Bersama Para Maestro di Taman Budaya Jawa Tengah

Kusumawati - Jumat, 23 Juni 2023 07:19 WIB
Konferensi pers Endahing Budoyo Larasimg Campursari bersama Endah Laras, Cak Diwin dkk (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Brayat Endah Laras didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kemendikbudristek Ri, mempersembahkan pagelaran campursari bertajuk "Endahing Budoyo Larasing Campursari". Event akan digelar secara gratis di Pendopo Taman Budaya Jawa Tengah Kota Surakarta, Selasa 27, Juni 2023.

Acara ini akan menampilkan beberapa legenda campursari diantaranya Endah Laras, Cak Digin, Anik Sunyahni, Nurhana, Yan Vellia dan beberapa penyanyi campursari kenamaan saat ini, serta didukung lebih dari 80 seniman, baik seniman campursari orkestra, rampak kendang dan penari.

"Event ini bentuk kecintaan kami pada campursari agar tetap lestari, kami hadirkan para legenda campursari ada Cak Diqin, Yan Velia dan lainnya." Kata Endah Laras selalu pemrakarsa acara, saat konferensi pers di The Sunan Hotel Solo, Kamis 22 Juni 2023.

Pertunjukan kali ini menggandeng grup campursari Sangga Buana yang sudah 30 tahun berkecimpung di dunia campursari. Nanti secara khusus akan membawakan tembang-tembang hits yang diaransemen ulang oleh Tommy Widodo dengan balutan Brayat Endah Laras Orkestra.

Tidak ketinggalan penyanyi muda multitalenta Woro Mustiko ikut serta dalam gelaran pertunjukan ini, dengan harapan bisa menumbuhkan kecintaan generasi muda pada campursari yang merupakan salah satu aset budaya asli indonesia.

Berangkat dari latar belakang Endah Laras yang sudah lebih dari 18 tahun berkecimpung di dunia campursari, ingin mengulik kembali memori kejayaan lagu-lagu karya maestro Manthou's, Andjar Any, Cak Dikin, Didi Kempot, Wasimin PS dan beberapa maestro lainnya. Harapan pagelaran "Endahing Budaya Jawa Tengah, serta disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube "Endah Laras Channel".

Cak Diqin mengaku terharu dengan digelarnya event khusus untuk mempertahankan Campursari.

"Campursari tercipta sebagai inovasi penggabungan musik tembang Jawa, keroncong, dangdut dan pop Jawa. Saat ini pun muncul perkembangan lainnya, maka harus ada upaya melestarikan dan menjaganya," ungkap Cak Diqin yang ikut hadir dalam konferensi pers.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS