Pendidikan Akuntansi UMS Gandeng PCIM Malaysia Lakukan Peningkatan Literasi Keuangan Untuk Pekerja Migran
SUKOHARJO (Soloaja.co) – Sebanyak 69 pekerja migran di Malaysia mendapat pencerahan oleh Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam hal literasi keuangan.
Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional, bertajuk ‘Peningkatan Literasi Keuangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Selangor, Malaysia’, menggandeng Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta bekerja sama dengan PCIM Malaysia. Acara ini diikuti 69 pekerja migran Indonesia di Malaysia dengan mengambil tempat di Kantor Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan Pimpinan Istimewa Ranting ‘Aisyiyah (PRIM-PRIA) Ampang, Selangor, Malaysia.
- HUT ke 77 Bhayangkara, Polri Gelar Baksos Mulai Berbagi Air Bersih Hingga Bangun Rumah Ibadah
- 213 Tim Berlaga Dalam Pradita Dirgantara Cup E-sport Competition
Ketua PCIM Malaysia, Ustadz Muhammad Ali Imran, Lc., M.A mengungkapkan betapa pentingnya kerjasama membangun sumber daya manusia melalui kerjasama antar lembaga Muhammadiyah, salah satunya melalui pengabdian dosen dan mahasiswa. "Kegiatan semacam ini, harus ditumbuh kembangkan," papar Muhammad Ali, kemarin.
Dalam kesempatan itu, dilanjutkan pelatihan oleh Dhany Efita Sari, S.Pd., M.Pd., yang menyoroti pentingnya perencanaan keuangan keluarga, yang diselaraskan dengan prinsip syariat Islam.
Kegiatan berlangsung 10-11 Juni 2023. Peserta dibimbing untuk membuat daftar penghasilan bulanan dan daftar pengeluaran rutin guna meningkatkan kesadaran mereka terhadap arus keuangan keluarga.
- Sanofi CHC Indonesia Luncurkan PharmAcademy untuk Permudah Swamedikasi
- Kapolres Sukoharjo Ngopi Bareng Pengurus Perguruan Silat, Ajak Bisa Saling Menahan Diri
“Evaluasi kesehatan keuangan juga dilakukan, sehingga peserta dapat mengevaluasi kondisi keuangan mereka saat ini. Penekanan pada kunci sukses perencanaan keuangan memberikan wawasan berharga bagi peserta pengabdian ini,” papar Dhany.
Pada hari ke dua pengabdian, materi yang disampaikan oleh Kaprodi Pendidikan Akuntansi, Dr., Suranto, S.Pd., M.Pd., terkait pemahaman tentang pentingnya tabungan dalam manajemen keuangan keluarga.
Peserta diperkenalkan kepada produk tabungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka sebagai pekerja migran Indonesia di Malaysia. Selain itu, mereka juga mempelajari cara mengakses produk tabungan secara online, sehingga dapat dengan mudah mengelola keuangan mereka dari mana saja dan kapan saja.
- DEWA19 Stadium Tour 2023 Hadir di Solo, Special Guest Stars Sandhy Sondoro, Lyodra dan Mahalini
- HUT Ke 11 Favehotel Solobaru, Diawali Baksos Kesehatan
“Dalam upaya memberikan pilihan investasi yang lebih luas, pengenalan investasi emas menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Peserta diberikan informasi mengenai berbagai jenis investasi emas dan langkah-langkah praktis untuk melakukan investasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang diversifikasi investasi yang mungkin dapat membantu mereka dalam meraih tujuan keuangan jangka Panjang,” jelas Kaprodi Pendidikan Akuntansi itu.
Selama kegiatan, peserta secara aktif berpartisipasi dan berdiskusi, Hasil evaluasi melalui angket menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan kesadaran peserta terhadap pentingnya perencanaan keuangan dan pengetahuan terkait produk keuangan yang relevan utamanya tabungan dan investasi emas.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi pekerja migran Indonesia di Malaysia, tetapi juga meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya literasi keuangan dan akses informasi yang relevan dalam mengelola keuangan secara bijak,” tambahnya.
Melalui pengabdian kepada masyarakat yang aktif seperti ini, diharapkan pekerja migran Indonesia dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, serta dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.