Panggung Sanggabuwana Diresmikan, Simbol Warisan Sejarah Kolektif Bangsa

Kusumawati - Rabu, 17 Desember 2025 06:19 WIB
KGPH Hangabehi mendampingi Menbud Fadli Zon meresmikan dan meninjau Panggung Sanggabuwono dan Museum Karaton Surakarta (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Setelah menjalani revitalisasi menyeluruh oleh pemerintah pusat, Panggung Sanggabuwana Keraton Surakarta Hadiningrat diresmikan secara resmi oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, pada Selasa (16/12). Peresmian ini menegaskan kembali kedudukan penting Sanggabuwana sebagai cagar budaya nasional dan penanda warisan sejarah bangsa.

Dalam sambutannya, Fadli Zon menyoroti nilai historis Panggung Sanggabuwana yang luar biasa. "Kita berkumpul di hari ini, di tengah pusaran sejarah dan keagungan budaya yang terekam oleh waktu," ujar Menteri.

"Panggung Sanggabuwana ini merupakan bagian tak terpisahkan dari arsitektur keraton. Merupakan manifestasi keraton sebagai pusat jagat, sebagai pos penjagaan strategis untuk pengawasan di seluruh bagian keraton. Termasuk juga menjadi tempat meditasi bagi raja sehingga menjadi tempat yang sakral,” jelas Fadli Zon.

Bangunan ikonik berbentuk segi delapan dengan tinggi 30 meter dan lima tingkatan ini didirikan pada masa Pakubuwono III, bahkan konon pernah menjadi bangunan tertinggi di Pulau Jawa.

Museum Keraton Ikut "Bersolek"

Selain peresmian Sanggabuwana, acara hari itu juga mencakup peresmian tata pamer museum keraton yang juga telah direvitalisasi. Menurut Menteri, tata pamer baru ini dirancang untuk merekonstruksi dan mendisplay koleksi artefak dan benda budaya sesuai standar museum modern.

"Harapannya, museum Keraton Surakarta bisa menjadi pusat budaya dan edukasi yang efektif, di mana wisatawan dapat memperoleh informasi yang cukup dan akurat," tambahnya.

Menteri Fadli Zon juga menekankan pentingnya kondusivitas di lingkungan keraton demi terjaganya situs cagar budaya dari kerusakan atau vandalisme. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat akan terus hadir menjaga warisan budaya bangsa, sesuai arahan Presiden untuk menjaga ekosistem situs cagar budaya.

Harapan Perluasan Revitalisasi

Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh pemerintah pusat. Ia juga melaporkan bahwa Tim Lima internal yang di dalamnya termasuk (Alm) Sri Susuhunan Pakubuwana XIII dan GRAy Wandansari Koes Moertiyah, telah dibentuk untuk melancarkan proses revitalisasi.

KGPA Tedjowulan turut berharap Menteri Kebudayaan berkenan meninjau dan memberikan perhatian khusus pada area keraton lainnya yang juga membutuhkan penanganan, seperti Ndalem Ageng, Keraton Kilen, Bandengan, dan Keputren.

GKR Timoer, KGPH Purboyo Tidak Hadir

Meski acara berlangsung khidmat dan dihadiri Walikota Surakarta Respati, Forkopimda, serta sejumlah kerabat, namun ketidakhadiran KGPH Purboyo dan GKR Timoer menjadi sorotan. Padahal, GKR Timoer sempat terlihat dalam persiapan peresmian sebelumnya.

Saat dikonfirmasi, KP Eddy Wirabhumi menyatakan tidak mengetahui alasan ketidakhadiran mereka. “Kemarin saat persiapan hadir, tanyakan langsung pada mereka kami tidak tau alasannya. Yang pasti undangan dari pemerintah sudah disampaikan," ujarnya.

Panggung Sanggabuwana:
* Dibangun: Masa pemerintahan Pakubuwono III.
* Bentuk: Segi delapan, 5 tingkatan.
* Tinggi: 30 meter.
* Fungsi Historis: Pos pengawasan strategis dan tempat meditasi raja.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS