Modernisasi di Jantung Budaya, BI Solo Fasilitasi QRIS Kuliner Alun-Alun Kidul Keraton Surakarta
SOLO (Soloaja.co) - Nuansa tradisional di Alun-Alun Kidul Keraton Surakarta kini berpadu dengan inovasi digital. Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Solo bersama pihak Keraton Surakarta meresmikan penggunaan layanan pembayaran nontunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) bagi para pedagang setempat.
Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan 104 QRIS soundbox kepada para pelaku usaha kuliner Alun-alun Kidul, pada Senin (11/09).
Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan Keraton Surakarta, GRAy Dewi Ratih Widyasari, Deputi Kepala Perwakilan BI Solo, Pramudya Wicaksana, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Aryo Widyandoko. Turut hadir juga perwakilan dari Netzme, Hafid Nur Cahyo, yang menjadi mitra dalam penyediaan fasilitas ini.
- Libatkan Mahasiswa KKN, Pemprov Jateng Ajak Kampus Entaskan Kemiskinan dan RTLH
- Jamin Keamanan Atlet, BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Seluruh Peserta Piala Menpora U-12 & U-15 Regional Solo
GRAy Dewi Ratih Widyasari, mewakili Keraton Surakarta, menyampaikan apresiasi dan dukungannya. Menurutnya, transaksi yang mudah, cepat, dan aman menjadi keuntungan besar bagi pedagang dan pengunjung.
"Semoga kolaborasi positif ini akan terus berlanjut hingga UMKM maju dan Alun-Alun Kidul bisa lebih maju sebagai pusat ekonomi kreatif. Sinergi ini bisa menjadikan Kota Solo semakin maju," ujarnya penuh harap.
Di sisi lain, Deputi Kepala BI Solo, Pramudya Wicaksana, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna memperluas penggunaan fasilitas QRIS di seluruh Kota Solo.
- Sambut Kemerdekaan ke-80, Pemerintah Beri 5 Kado untuk Warga
- BINUS University Perluas Jangkauan ke Podomoro City Deli Medan
Hal ini selaras dengan data dari Netzme yang menyebutkan bahwa Jawa Tengah menempati peringkat ke-4 secara nasional dalam hal penggunaan QRIS.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Aryo Widyandoko, menambahkan bahwa digitalisasi pembayaran di lokasi pariwisata dan kuliner merupakan langkah strategis.
"Penggunaan QRIS semakin mendukung pengembangan pariwisata Kota Surakarta," tuturnya.
Diketahui, Pertumbuhan penggunaan QRIS di Solo Raya menunjukkan tren yang sangat positif. Pada semester 1 tahun 2025, tercatat 51,91 juta transaksi ORIS, meningkat 129,45% secara tahunan, dengan Kota Surakarta menyumbang 50,33% dari total transaksi tersebut.
- Rahasia Tersembunyi Naskah Proklamasi yang Sempat Dibuang
- Unisri Solo Gelar Seminar UNIPOLSS, Bahas Kebijakan Pemerintahan Prabowo Hadapi Dinamika Global
Dari sisi nilai, transaksi di Solo Raya mencapai Rp5,43 triliun, di mana 50,27% atau sekitar Rp2,73 triliun berasal dari Kota Surakarta. Jumlah merchant QRIS di Solo Raya juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai 68.758 merchant atau tumbuh 41,45% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di antaranya, pertambahan merchant di Kota Surakarta tercatat sebanyak 16.559 setara dengan 24,08% pangsa pasar Solo Raya. Capaian ini menjadi bukti bahwa digitalisasi pembayaran semakin diterima masyarakat dan memberikan manfaat nyata, khususnya bagi pelaku UMKM.