Menuju Pengakuan UNESCO, Parade Berkebaya Bersama Ibu Negara Digelar Peringati Hari Batik Nasional 2 Oktober

Kusumawati - Rabu, 28 September 2022 16:39 WIB
konferensi pers 'Berkebaya Bersama Ibu Negara' dengan ketua panitia GRAy Febri Dipokusumo, Ketua HRB Danarsih, Kepala BI Solo Nugroho Joko Prastowo dan panitia (soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional, Kota Solo siap menggelar perhelatan akbar 'Berkebaya Bersama Ibu Negara' yang diinisiasi langsung oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi). Event akan dilaksanakan pada 2 Oktober 2022, dilakukan parade kebaya dari Rumah Dinas Walikota Surakarta menunju Dalem Wuryaningratan, sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo.

Selain dihadiri sendiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, sejumlah tokoh perempuan juga akan hadir, diantaranya istri Wakil Presiden, Wury Ma'ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, ibu-ibu anggota Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE) Kabinet Kerja Indonesia Maju, seluruh istri Gubernur se Indonesia, dan sejumlah tokoh perempuan.

"Persiapan event Berkebaya Bersama Ibu Negara sudah memasuki tahap akhir, Ibu Negara akan berjalan dari Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo menuju Ndalem Wuryaningratan di Jalan Slamet Riyadi Solo, bersama 35 perempuan mandiri terpilih dan diikuti anggota Himpunan Ratna Busana (HRB) Solo, dan organisasi lain, total ada sekira 1000 peserta." Ungkap Ketua Panitia Event, Gusti Raden Ayu (GRAy) Febri Hapsari Dipokusumo, saat konferensi pers di The Sunan Hotel Solo, Rabu, 28 September 2022.

Dijelaskan Gusti Febri, 35 perempuan berkebaya tersebut dicari dan dipilih secara khusus dari berbagai profesi yang konsisten menjaga tradisi dengan berkebaya. Seperti profesi penjual jamu gendong, pesinden ngamen, pedagang pasar dan masih banyak lagi.

"Seluruh perempuan berkebaya pilihan tersebut akan diberikan penghargaan karena mendedikasikan hidupnya dengan mengenakan kebaya dalam bekerja. Nanti kita bekerjasama dengan Bank Indonesia memberikan penghargaan dalam bentuk tabungan dari donasi yang kita buka." imbuh Gusti Febri.

Ditambahkan Himpunan Ratna Busana (HRB) Solo, Danarsih Hadipriyono, event ini juga akan dilakukan penandatanganan dukungan menjadikan kebaya sebagai busana tradisional Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Mengusulkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda sekaligus menetapkan Hari Kebaya Nasional.

"Sebenarnya ada banyak motif kebaya di Indonesia, tapi ada tiga motif kebaya yang kita daftarkan, yakni Kebaya kutu baru, kebaya Kartini dan kebaya krancang," ungkap Danarsih.

Sebagai organisasi yang fokus pada kebaya Himpunan Ratna Busana, juga mendapatkan tugas dari Ibu Negara untuk terus melestarikan kebaya, menginventarisir seluruh kebaya khas Indonesia dari berbagai daerah termasuk mengungkap sejarah dan filosofi yang terkandung didalamnya," tegas Danarsih.

Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo menyatakan dukungannya dalam setiap event budaya, yang kali ini dalam rangka melestarikan kebaya sebagai budaya leluhur Bangsa Indonesia agar dapat diakui UNESCO.

"Kami juga mendukung karena banyak UMKM binaan kami yang berkaitan dengan kebaya, baik itu konveksi, aksesoris, selendang, batik, selop dan masih banyak lagi. sekaligus dengan momen ini kami bisa memperkenalkan UMKM binaan tersebut pada Ibu Negara, anggota OASE dan para istri Gubernur," ungkap Nugroho.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS