Mahasiswa HI UNS Laksanakan Pengabdian Masyarakat Desa Tlogolele Boyolali

Kusumawati - Jumat, 21 Januari 2022 20:53 WIB
Pengabdian masyarakat yang dilakukan Prodi HI UNS di desa Tlogolele Boyolali

BOYOLALI (Soloaja.co) - Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (Himaters) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan bakti sosial kepada masyarakat di Desa Tlogolele, Selo, Boyolali. Dengan menhhelar acara yang diberi nama “Labuh Nagari”, digelar pada Jumat-Minggu 14-16 Januari 2022.

Acara Labuh Nagari yang diselenggarakan oleh Himaters UNS mengusung tema “Spread Awareness, Create Togetherness”. Kegiatan ini bermula dari keinginan Ketua Himaters yakni Sanggam Napitupulu. Dirinya berkeinginan untuk membuat suatu kegiatan pengabdian masyarakat sekaligus menjadi wadah perpisahan dari satu periode kepengurusan Himaters.

Ia mengaku, kesenjangan perekonomian antara masyarakat desa dan kota menjadi salah satu lahirnya gagasan tersebut.

“Kesenjangan dari segi perekonomian antara masyarakat kota dan desa menjadi salah satu alasan lahirnya ide tersebut. Belum lagi, di SDN 2 Tlogolele yang kami kunjungi masih menggunakan sistem pembelajaran tatap muka dikarenakan terkendala oleh sinyal dan tidak semua siswa memiliki gawai. Minat untuk membaca pun terbilang masih sangat rendah, sebagian besar dari mereka hanya ingin bersekolah sampai jenjang SMP atau pun SMA karena terbatasnya finansial orang tua, dari sinilah kami tertarik untuk melaksanakan pengabdian dalam bentuk mengajar, serta bakti sosial di sekolah dan desa tersebut,” tutur Rizaldi Uyun Anafi' ketua pelaksana.

Kegiatan ini mewajibkan para peserta untuk membawa paket berupa Sembako yang dibagikan kepada warga desa, serta pakaian bekas layak pakai untuk dijual murah. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dua malam tersebut mengambil fokus agenda mengajar dan bakti sosial pada hari kedua, yaitu hari Sabtu.

“Kami mulai mengajar pada pukul tujuh pagi hingga pukul dua belas siang, untuk materi yang diajarkan berupa pengenalan kota dan profesi, kesenian Jawa, pengenalan lingkungan dan interaksi sesama, serta masih ada beberapa materi lainnya. Sore harinya, kami membagi peserta menjadi dua kelompok, untuk kelompok pertama ditugaskan mengajar di TPA (Taman Pendidikan Alquran), sementara kelompok kedua melaksanakan kegiatan pasar murah. Baju-baju yang dijual di pasar murah sendiri kami bandrol dengan harga sepuluh ribu rupiah hingga dua puluh lima ribu rupiah,” ungkapnya.

Kegiatan ini diikuti sebanyak empat puluh orang peserta yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) UNS.

Labuh Nagari mendapat sambutan yang baik dari pihak SD N 2 Tlogolele serta warga desa. Mereka menilai kedatangan mahasiswa untuk mengajar dapat membuka mata dan pikiran siswa terkait posibilitas kesuksesan di masa yang akan datang. Warga bahkan mengharapkan kegiatan Labuh Nagari antara Himaters dengan Desa Tlogolele, khususnya Duluh Gumuk Rejo dapat berkelanjutan. Mereka memaparkan bahwa tidak banyak pengabdian masyarakat di Desa Tlogolele yang juga melibatkan warga dalam kegiatannya.

Adapun, kendala selama kegiatan berlangsung tidak terlalu besar. Menurut Uyun, tidak semua peserta berdomisili di Kota Surakarta, sehingga ada beberapa peserta yang belum bisa mengikuti kegiatan ini secara langsung. Selain itu, adanya kendala bahasa di Desa Tlogolele yang mayoritas menggunakan bahasa Jawa krama, sementara tidak semua peserta berasal dari Jawa dan terkadang tidak terlalu paham dengan apa yang mereka katakan.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS