PARAMAGANGSA Perayaan Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
SOLO (Soloaja.co) - Pengakuan UNESCO atas Gamelan sebagai bagian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), semakin mempertegas kekukuhan posisi unggul dari gamelan itu sendiri sebagai hasil olah cipta, rasa, dan karsa leluhur bangsa Indonesia.
Pengukuhan UNESCO tersebut sejatinya bisa menjadi energi baru di tengah fakta bahwa gaung bunyi gamelan yang justru terasa semakin melirih di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang notabene adalah pewaris inti dari karya seni budaya ini.
Tersimpul harapan bahwa melalui pengukuhan UNESCO akhirnya bisa menjadi spirit besar bagi masyarakat Indonesia untuk kembali memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap gamelan dengan senantiasa menghadirkannya dalam setiap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berangkat dari hal tersebut maka pengukuhan UNESCO atas gamelan sebagai WBTB kiranya perlu disyukuri dan dirayakan bersama. Untuk itulah Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sebagai kampus yang memiliki spirit pengembangan dan studi artistik, termasuk di dalamnya adalah seni gamelan, merasa perlu menginisiasi syukuran penetapan gamelan sebagai WBTB oleh UNESCO melalui sebuah konser perayaan bertajuk “PARAMAGANGSA".
- Vaksin Booster BIN di Sukoharjo Sasar ASN Pelayanan
- Wartawan Sukoharjo Ikuti Vaksin Booster Kodim Sukoharjo
Perayaan Ditetapkannya Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda”. Perayaan yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Gamelan ISI Surakarta yang bekerjasama dengan Yayasan Lintas Cakrawala Raya ini digelar pada Kamis 20 Januari 2021 pukul 19.00 – 22.00 WIB bertempat di Pendopo Ageng GPH Djoyokusumo Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan penerapan protokol kesehatan sesuai maklumat pemerintah, dan ditayangkan pula secara livestreaming di channel YouTube ISI Surakarta Official.