Lolos Program IISMA Batch 1, Tiga Mahasiswa FKIP UNS Berkesempatan Belajar di Palacky University Olomouc

Kusumawati - Senin, 29 November 2021 21:21 WIB
IISMA (Istimewa)

SOLO (Soloaja.co) - Tiga mahasiswa UNS terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar melalui Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), di Palacky University Olomouc, Ceko selama 16 minggu.

Mereka adalah Elys Putri Karismawati, Muliawan Prasetya Utama, dan Zahira Fala Yusuf. Ketiga mahasiswa tersebut berasal dari Program Studi (Prodi) yang sama, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi luar negeri.

Program ini digelar secara perdana pada tahun 2021 dan bekerja sama dengan 73 perguruan tinggi dari 31 negara -termasuk jajaran Top 300 QS University Ranking.

Program IISMA ditujukan bagi mahasiswa tingkat S1 yang sedang menempuh semester IV sampai dengan semester VI di perguruan tinggi di lingkungan Ditjen Dikti Kemendikbud. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta salah satunya.

Elys Putri mengungkapkan alasannya dan kedua kawannya saat memilih Palacky University Olomouc sebagai tempat mereka belajar selama 1 semester. Bagi Elys, belajar di Negara Eropa sebagai seorang akademisi adalah cita-citanya. Selain itu, Palacky University Olomouc juga memiliki course di bidang yang diminatinya.

"Memilih Palacky University Olomouc karena course-nya satu lini dengan bidang ketertarikan saya, meskipun saya juga mengambil beberapa course yang belum pernah saya pelajari misalnya sejarah Eropa," ungkap Elys.

Lalu apa saja syarat ikut program IISMA ? Seleksi tahap pertama berupa administrasi. Elys dan peserta lainnya harus melengkapi berkas persyaratan yang terdiri dari capaian Indeks Prestasi Komulatif minimal 3.0, surat rekomendasi dari kampus, dan skor English proficiency test: IELTS 6.0, TOEFL ITP 550, TOEFL IBT 78, Duolingo 100.

Setelah melengkapi berkas administrasi dan mengikuti proses seleksi tahap pertama, Elys dinyatakan lolos dan berhak mengikuti seleksi tahap kedua. Di tahap kedua ini, Elys harus menulis essai dan mengikuti sesi wawancara sebelum akhirnya dinyatakan lolos dan berhak mengikuti program IISMA batch 1.

"Rasanya nano-nano, campur aduk, kaget, tidak menyangka, senang, dan bersyukur bisa menjadi bagian dari IISMA batch 1. Prosesnya cukup _struggling_ menurut saya, dan lumayan panjang. Setelah ada pengumuman diterima, lega sekali rasanya. Kesulitan yang saya alami selama seleksi membuahkan hasil," ungkap Elys.

Kini, jelang dua bulan Elys dan kedua kawannya belajar di Negara Ceko, ia mengaku tidak mengalami kesulitan beradaptasi. Meskipun awalnya sempat mengalami _culture shock_ baik cuaca, makanan maupun budaya, namun Elys menikmati kehidupan mahasiswa di Ceko yang serba dimudahkan oleh teknologi dan aplikasi. Misalnya saja pembayaran laundry, sewa sepeda dan electic scooter yang sudah menggunakan aplikasi. Selain itu, biaya transportasi di Kota Olomouc juga cukup murah. Bahkan karena termasuk kota kecil, kebanyakan orang bermobilisasi dengan jalan kaki.

Tak hanya kemudahan teknologi, kehadiran sivitas akademika di Palacky University Olomouc, khususnya dari Department of Asian Studies juga sangat membantu Elys untuk beradaptasi. Pasalnya, selama ini mereka mempelajari budaya Indonesia sehingga mudah berbaur dengan mahasiswa dari Indonesia. Bahkan di beberapa kesempatan, Elys dan kedua kawannya juga mengikuti kelas Bahasa Indonesia dan bertindak sebagai _native speaker guest_.

"Ada program studi khusus yang mempelajari bahasa dan budaya Indonesia. Jadi ketika sampai di sini, saya dan awardee IISMA lainnya disambut sangat hangat oleh mahasiswa lokal dari departemen tersebut. Mereka bisa berbahasa Indonesia dan sangat ramah," kata Elys.

Bukan saja sivitas akademika yang ramah-ramah, masyarakat lokal juga sangat santun kepada Elys dan kedua kawannya.

"Yang khawatir dengan rasisme, tenang saja. Orang lokal sangat terbiasa dengan perbedaan. Saya tidak pernah sekalipun merasa terintimidasi di sini," tutur Elys.

Di Palacky University Olomouc, Elys tidak hanya bertemu dengan mahasiswa lokal saja. Ia juga bertemu dengan international student yang berasal dari Polandia, Jepang, Turki, Cina, dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka merupakan awardee program Erasmus+.

Program IISMA tak hanya memberikan kesempatan belajar di bidang akademik, tetapi juga memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Melalui program IISMA, Elys dan kedua kawannya mampu menjalin relasi dengan mahasiswa yang berasal dari lintas negara. Pertemanannya dengan mahasiswa-mahasiswa tersebut menumbuhkan sikap toleransi atas keragaman budaya, ras, suku, bahasa, dan agama.

"Jangan ragu daftar ya teman-teman, program ini beneran sesuai label flagship-nya, belajar rasa jalan-jalan ke luar negeri. Program ini juga _fully funded_ selama satu semester yang direkognisi 20 SKS di home university," ungkap Elys.

Saat ini, pendaftaran program IISMA batch 2 sudah mulai dibuka sejak bulan November 2021. Informasi lebih lengkapnya bisa diakses di laman kampusmerdeka.kemdikbud.go.id dan di media sosial instagram @iisma_ri.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS