KPA Henry Indraguna Sampaikan Bela Sungkawa Mangkatnya Pakubuwono XIII

Kusumawati - Minggu, 02 November 2025 15:43 WIB
PB XIII bersama Permaisuri dan KPA Henry Indraguna bersama istri usai menerima gelar (kekancingan) (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Suasana duka menyelimuti Keraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta, Jawa Tengah, setelah Raja Keraton, Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII, dikabarkan tutup usia pada hari ini, Minggu 2 November 2025.

Kabar duka ini dengan cepat menyebar dan disambut dengan duka mendalam oleh rakyat Solo. Ucapan bela sungkawa pun mengalir dari berbagai pihak, termasuk sejumlah tokoh masyarakat dan kerabat dekat Keraton, karangan bunga juga berdatangan memenuhi Keraton Kasunanan Surakarta.

Salah satunya disampaikan Kanjeng Pangeran Aryo Profesor Henry Indraguna Pradatanegara, seorang pengacara kondang yang menaruh perhatian pada hukum dan pelestarian budaya Keraton Surakarta.

“Ya, saya telah mendapatkan kabar duka dari Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta. Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII telah meninggal dunia karena sakit yang diderita Sinuhun,” kata Pangeran Santana Prof Henry melalui keterangan tertulis, Minggu (2/11/2025).

Prof Henry, yang juga Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar, menyampaikan duka cita mendalam.

“Kami sangat bersedih dan ikut berduka cita yang mendalam seraya berdoa semoga Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya, keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dalam menghadapi suasana duka ini,” ucapnya.

KPA Henry Indraguna mengatakan Sinuhun Pakubuwono XIII dikenal sebagai sosok yang memegang peran sentral di era modern Keraton Surakarta. Masa pemerintahannya penuh dengan tantangan, namun berhasil ditandai dengan upaya revitalisasi Keraton hingga penyatuan kembali takhta setelah konflik dualisme kepemimpinan.

Menurut Prof Henry, Sinuhun dikenal sebagai raja yang tenang, bersahaja, dan berkomitmen kuat menjaga kelestarian adat Jawa gaya Surakarta.

“Di Solo, warisan PB XIII adalah kesederhanaan sehingga cukup meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui gaya hidup sederhana,” terangnya.

Selain menjaga adat, Prof Henry juga menyoroti pemikiran mendiang PB XIII dalam hal pendidikan anti-korupsi yang holistik. PB XIII selalu memprioritaskan dialog antar-generasi sebagai antidoktrin korupsi, mengintegrasikan pengetahuan kognitif, sikap afektif dari cerita leluhur, dan praktik psikomotorik melalui kegiatan budaya.

“Contohnya, pada 2010-an, PB XIII mendukung workshop kolaboratif dengan universitas lokal bagi abdi dalem dan pemuda. Peserta belajar undang-undang sekaligus meditasi Jawa untuk ketahanan mental,” beber Prof Henry.

Langkah ini dianggap linear dengan dimensi spiritual Jawa seperti srawung (keselarasan), yang menjadikan integritas sebagai norma hidup, bukan sekadar aturan.

Direncanakan, prosesi pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII akan dilaksanakan sesuai dengan tata cara adat Keraton Kasunanan Surakarta.

Menurut keterangan dari pihak Keraton, jenazah PB XIII akan disemayamkan dan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Pujosono yang berada di dalam kompleks Keraton. Prosesi pemakaman kemudian akan dilangsungkan pada Rabu, 5 November 2025, dengan kirab jenazah yang melintasi Solo menuju tempat peristirahatan terakhir.

Jenazah Sinuhun PB XIII rencananya akan dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Yogyakarta, sebuah kompleks makam yang sakral dan penuh tradisi leluhur.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS