SISKS Pakoe Boewono XIII Mangkat, Jenazah Disemayamkan di Masjid Pujosono
SOLO (Soloaja.co) — Kabar duka menyelimuti segenap masyarakat Surakarta. Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, SISKS Pakoe Boewono (PB) XIII, mangkat dalam usia 77 tahun pada Minggu (2/11) pukul 07.29 WIB, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Indriyati, Solo Baru.
Kepergian Sang Sinuhun menandai berakhirnya satu babak kepemimpinan di Keraton Surakarta. Suasana haru dan hening terasa di dalam tembok keraton. Abdi dalem dan masyarakat mulai berdatangan untuk menyampaikan penghormatan terakhir.
- FKIP UMS Panen Prestasi, Raih 8 Medali Porprov
- Banjir Semarang Surut 15cm, Gubernur Luthfi: Hasil Penambahan Pompa dan Rekayasa Cuaca
Prosesi Adat dan Pemakaman di Makam Raja Imogiri
Jenazah mendiang Raja rencananya akan disemayamkan terlebih dahulu di Masjid Pujosono Kagungan Dalem Karaton Surakarta Hadiningrat. Tempat ini akan menjadi pusat prosesi pangabekten (penghormatan) dan doa bersama sebelum jenazah diberangkatkan.
Sesuai tradisi luhur Mataram, PB XIII akan dimakamkan di Pajimatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, makam suci para raja Mataram.
Juru Bicara Karaton, Kanjeng Pangeran Adipati (KPA) Dani Nuradhiningrat, menyampaikan belasungkawa sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan kepergian Sang Raja.
“Sinuhun Pakoe Boewono XIII mangkat kanthi tenang. Panjenenganipun pribadi ingkang sabar, welas asih, lan tansah njunjung luhur ajaran Jawa. Mugi sedaya masyarakat sami ndedonga, mugi rohipun Sinuhun kaparingi panggenan ingkang mulya wonten ngarsanipun Gusti Allah,” tutur KPA Dani Nuradhiningrat.
- SPPG Polri Aspol Grogol Jaminan Food Safety dan Uji Rutin Dokkes
- Tiga Emas Sudah di Tangan! Indonesia Bersaing dengan India di Final Para Badminton Solo
Putra Mahkota Siap Lanjutkan Takhta
Meski duka menyelimuti, keberlanjutan takhta Kasunanan Surakarta telah terjamin. Sebelumnya, SISKS Pakoe Boewono XIII telah menunjuk Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purboyo sebagai putra mahkota.
KGPH Purboyo telah diberi gelar kebangsawanan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram.
Dengan wafatnya PB XIII, dipastikan bahwa KGPAA Hamangkunegoro akan melanjutkan tampuk kepemimpinan sebagai SISKS Pakoe Boewono XIV, meneruskan garis kebangsawanan dan tanggung jawab menjaga kelestarian budaya Jawa.
Di lingkungan keraton, gamelan mengalun pelan, dupa mengepul, dan bunga melati ditabur, mengiringi kepergian Raja yang dikenal teduh dan bersahaja. Keteladanan beliau dalam menjunjung tepa selira dan harmoni akan tetap hidup di hati rakyat Surakarta.
