Kolaborasi Tumpas TBC: PPTI Gandeng Ketua TP PKK Jateng Wujudkan Zero TB 2030

Kusumawati - Jumat, 05 Desember 2025 09:05 WIB
PPTI Jateng audiensi dengan Ketua TP PKK Jateng Nawal Yasin (Soloaja)

SEMARANG (Soloaja.co) – Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) memperkuat barisan dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Jawa Tengah. Organisasi ini resmi menggandeng Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Hj Nawal Arafah Yasin, M.S.I, sebagai tokoh kunci untuk menyukseskan program Jateng Zero TB 2030.

Ketua PPTI Jateng, dr Hartanto, memaparkan berbagai program penanganan, termasuk edukasi dan kolaborasi kesehatan, di hadapan istri Wakil Gubernur tersebut, seusai audiensi di kediaman Nawal, Kompleks BSB City Kota Semarang, Rabu (3/12/2025).

Peran PPTI: Penguatan Edukasi dan Literasi

Dr Hartanto menjelaskan bahwa PPTI merupakan organisasi masyarakat pendukung pemerintah yang berfokus pada pencegahan dan penanganan TBC. Secara spesifik, pihaknya akan memperkuat upaya pencegahan melalui edukasi dan penyuluhan literasi agar masyarakat semakin "melek TB".

"Mulai dari pengetahuan apa itu TB, cara penularan, gejala, pencegahan, serta pengobatannya. Semoga semakin banyak ormas yang mendukung pemerintah, khususnya untuk edukasi, komunikasi, khususnya literasi. Istilahnya, melek terhadap penyakit tuberkulosis," ungkap dr Hartanto.

PPTI berharap dapat berkolaborasi erat dengan TP PKK dan Pemprov Jateng, terutama dalam mendukung program kesehatan yang sudah berjalan seperti Speling Melesat dan TB Express.

Selain itu, PPTI juga memohon kesediaan Nawal Arafah Yasin untuk memperkuat struktur kepengurusan PPTI Jateng sebagai Ketua Badan Kehormatan. Pelantikan pengurus rencananya akan dilakukan pada Januari 2026 mendatang.

Dukungan Penuh TP PKK dan Data Skrining

Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin, menyambut baik dan mendukung keseriusan PPTI dalam memberantas TBC. Ia menyoroti program-program layanan kesehatan yang diinisiasi Pemprov, seperti Dokter Spesialis Keliling (Speling) Melesat, Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan TB Express, yang diharapkan dapat mempercepat skrining dan penanganan kasus.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, estimasi kasus TBC di Jawa Tengah pada tahun 2025 adalah sebanyak 107.488 kasus. Per 4 November 2025, sudah ditemukan sebanyak 73.028 kasus TBC, atau setara 68% dari estimasi total.

Nawal Arafah memaparkan, layanan pemeriksaan TBC melalui program Speling dan CKG telah dimanfaatkan oleh lebih dari 5,5 juta orang. Skrining yang dilakukan meliputi:
* Pemeriksaan dahak menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) terhadap 94.499 orang.
* Pemeriksaan sputum BTA (Basa Tahan Asam) terhadap 94.167 orang, dengan 1.405 di antaranya positif.
* Pemeriksaan tes mantoux kepada 9.316 anak.
* Pemeriksaan TB Klinis kepada 36.190 orang, dengan 1.981 di antaranya terduga TB Klinis.

Nawal mendorong agar PPTI dapat memperkuat program-program Pemprov Jawa Tengah dan menyusun kegiatan riil untuk menanggulangi TBC secara efektif.
"Tentunya harapannya kita bisa menuju zero TB pada tahun 2030. Dan ke depannya PPTI bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak lain dan menyusun kegiatan riil apa untuk penanganan TB ini," tegas Nawal Arafah.
#JatengZeroTB #TBC #KesehatanJateng #PPTI #PKK

Editor: Redaksi

RELATED NEWS