Juara 1 LCCM SMP Muhammadiyah PK, Wakil Solo ke Propinsi, 'Jiman' SMPN 1 Dinobatkan Suporter Terbaik!

Kusumawati - Selasa, 29 Juli 2025 17:18 WIB
LCCM 2025 kota Surakarta juara 1 SMP Muhammadiyah PK Kotta barat Solo (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Tim Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta berhasil meraih Juara 1 tingkat Kota Surakarta. Ajang LCCM jenjang SMP/MTs ini diselenggarakan di Museum Radya Pustaka Surakarta pada Senin (28/7/2025).

Tim yang beranggotakan Danish Muhammad Hanafi, Nasywa Malya Claresta, dan Fatiha Naimada Syarafana ini menunjukkan kompetensi luar biasa dalam mengungguli finalis lainnya.

Posisi Juara 2 diraih oleh SMP Negeri 7 Surakarta, Juara 3 oleh SMP Negeri 1 Surakarta, Harapan 1 oleh SMP Al Muayyad, dan Harapan 2 oleh SMP Kalam Kudus.

Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat, Muhdiyatmoko, menyampaikan apresiasi dan selamat atas prestasi gemilang ini. "Selamat atas prestasi yang membanggakan ini. Hasil final lomba ini merupakan pembuktian kompetensi dan hasil belajar para siswa di sekolah. Semoga ke depan juga sukses dalam perlombaan LCCM tingkat Provinsi Jawa Tengah," ungkapnya penuh bangga.

LCCM: Ajang Edukasi Sejarah dan Budaya

Kepala UPTD Museum Bonita Rintyowati mewakili Kepala Disbudpar Aryo Widyandoko mengatakan acara berlangsung dengan sukses dan lancar.

"Tujuan utama kami adalah memperkenalkan museum kepada generasi muda. Jika disuruh memilih, mereka mungkin lebih suka ke mal. Dengan adanya lomba ini, harapannya mereka bisa lebih dekat dengan museum," ujarnya.

Bambang Sigid, Koordinator Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS yang juga bertindak sebagai juri, menjelaskan bahwa LCCM tahun ini mengangkat materi seputar museum, budaya, dan sejarah perjuangan bangsa.

Proses seleksi LCCM tahun ini cukup ketat. Dimulai dengan tahap penyisihan pada 24 Juli 2025, lomba ini diikuti oleh 47 sekolah SMP negeri dan swasta di Kota Surakarta. Setiap tim yang terdiri dari tiga siswa harus mengerjakan 100 soal pilihan ganda dalam waktu 75 menit. Dari babak penyisihan ini, lima tim terbaik dipilih untuk melaju ke babak final.

Perubahan format lomba dari tahun-tahun sebelumnya, yang kini memberikan jeda waktu beberapa hari bagi finalis untuk persiapan, dinilai membuat kompetisi lebih meriah dan kompetitif. "Ada jeda waktu untuk belajar dan menyiapkan tim supporter," tambah Bambang Sigid.

Dukungan Penuh dan Prestasi Suporter 'Jiman'
Selain Bambang Sigid, dewan juri juga diperkuat oleh Dada Adi Kurniawan, akademisi dari Prodi Pendidikan Sejarah UNS, dan Bristian Agus dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

Tak hanya tim finalis, peran para supporter juga menjadi sorotan. Setiap sekolah diizinkan membawa 20 hingga 50 supporter yang turut dinilai dan diberikan penghargaan. Untuk kategori ini, tim supporter dari SMPN 1 Surakarta yang dikenal dengan nama 'Jiman' berhasil meraih predikat terbaik, berhak atas trofi dan uang pembinaan sebesar Rp 750.000.

'Jiman' suporter SMPN 1 Surakarta bersama Wali kota Surakarta Respati Ardi dan Kepala SMPN 1 Surakarta

Bambang Sigid berharap prestasi tahun ini dapat menjadi pijakan bagi Kota Surakarta untuk bersinar di tingkat yang lebih tinggi. "Saya berharap tahun ini lebih baik, minimal bisa masuk finalis di Jawa Tengah. Harapan lebih besar lagi, bisa lolos ke tingkat nasional," pungkasnya.

Dengan format yang lebih baik dan semangat kompetisi yang tinggi, diharapkan perwakilan Kota Surakarta mampu berbicara banyak di jenjang kompetisi berikutnya.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS