Gubernur Maluku Utara Lirik Potensi Kreatif Jateng, Rujukan Pengembangan Budaya

Kusumawati - Rabu, 19 November 2025 18:30 WIB
Gubernur Malut Sherly Tjoanda bersama Direktur Pasca Sarjana ISI Surakarta Eko Supriyanto dalam kuliah umum (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menyatakan secara terbuka bahwa Provinsi Jawa Tengah menjadi rujukan penting bagi daerahnya, khususnya dalam pengembangan budaya dan ekonomi kreatif. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri kuliah umum Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Rabu (19/11).

Dalam kegiatan bertajuk "Empowering Youth, Enriching North Maluku" yang berfokus pada pemberdayaan pemuda dan penguatan budaya daerah, Sherly didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Acara berlangsung dinamis di Gedung Teater Besar ISI Surakarta.

Pendidikan, Budaya, dan Literasi Jadi Fondasi

Sherly menuturkan, Jawa Tengah memiliki pengalaman panjang dan praktik baik yang menginspirasi dalam membangun pendidikan, budaya, dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

“Banyak yang saya pelajari dari Jawa Tengah. Intinya adalah pendidikan yang baik akan menghasilkan literasi dengan karakter yang baik, kreatif, dan produktif,” ujar Sherly saat berdialog dengan mahasiswa pascasarjana.

Ia menekankan bahwa literasi budaya adalah fondasi penting untuk memperkuat identitas daerah sekaligus meningkatkan daya saing generasi muda di tengah perkembangan industri kreatif.

Menurutnya, pengembangan ekonomi kreatif yang bersandar pada budaya lokal merupakan masa depan industri seni. Oleh karena itu, ia meminta mahasiswa ISI memahami potensi budaya daerah, termasuk Maluku Utara, sebagai pijakan akademik dan praktik lapangan.

Budaya: Benteng Pertama dan Terakhir

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyambut baik inisiatif tersebut dan menambahkan bahwa Jawa Tengah menempatkan ekonomi kreatif sebagai salah satu prioritas pembangunan, yang diimplementasikan melalui program seperti Kecamatan Berdaya untuk membentuk pusat-pusat kreativitas masyarakat.

“Budaya ini merupakan patron kearifan lokal yang perlu dibudidayakan atau diuri-uri. Jangan sampai kita lupa. Budaya itu adalah benteng pertama dan terakhir,” ungkap Luthfi.

Luthfi berharap inspirasi dari Jawa Tengah dapat mendorong Gubernur Maluku Utara membuat terobosan. "Ekonomi kreatif dengan landasan budaya dan kearifan lokal akan menjadi pondasi mengembangkan ekonomi kreatif, baik di Jawa Tengah maupun di Maluku Utara. Itu yang paling utama,” lanjutnya.

Wakil Rektor Bidang 1 ISI Surakarta Dr. Arif Jati Purnomo, mewakili Rektor mengatakan Kuliah umum bersama Gubernur Maluku Utara ini diharapkan memberikan inspirasi tentang kebijakan daerah dalam mendukung ekonomi kreatif.

"Bisa membuka peluang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis budaya, serta memperkuat peran strategis seniman dan akademisi dalam pembangunan yang berkelanjutan." Ungkapnya.

Kolaborasi antara ISI Surakarta, Pemprov Jateng, dan Pemprov Maluku Utara ini diharapkan dapat menjadi model penguatan budaya dan ekonomi kreatif lintas daerah.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS