BI Solo siap Menukar Uang Puluhan Juta Milik Samin yang Dimakan Rayap, Ini Syaratnya
SOLO (Soloaja.co) - Kisah tragis dialami Samin (53) penjaga sekolah SD Loji Wetan Solo, yang mendapati uangnya yang berjumlah puluhan juta, nyaris ludes dimakan rayap.
Bagaimana tidak, uang yang dikumpulkan selama 2,5 tahun untuk naik haji, dari sekira Rp 100 juta, hanya 49,8 juta saja yang bisa diselamatkan, sisanya nyaris remuk.
Temuan tersebut diketahui Samin dan istrinya pada Senin (13/9) pagi saat hendak menabung lagi, ia baru menyadari satu dari dua celengan plastik yang digunakan menabung tidak lagi berat. Ia sempat berpikir uangnya hilang dicuri, tapi setelah di cek ternyata uang tersebut hancur dimakan rayap.
- Rayakan Hari Pelanggan Nasional, The Alana Hotel Solo Manjakan Tamu dengan Es Krim dan Diskon
- Kemenko Perekonomian: Revisi PP 109/2012 Membuat Negara Merugi dan Ganggu Iklim Usaha
Kabar tersebut tersiar hingga masuk ke sejumlah media massa dan media sosial. Banyak yang menyarankan untuk menukarkan sisa uang yang rusak tersebut ke Bank Indonesia.
Senin siang, Samin dan istrinya, Sri Kadarwati mendatangi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia. Ia menaruh harapan tinggi, uang puluhan jutanya yang rusak dimakan rayap, bisa diganti oleh Bank Indonesia.
Bersama istrinya, Samin menemui Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia, Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo untuk meminta solusi atas nasib nahas yang dia alami.
Hasil dari pertemuan itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia, Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo menjelaskan uang rusak bisa diganti uang baru dengan syarat tertentu.
- Berantas Mafia Tanah, LAPAAN RI Laporkan Dugaan Korupsi Tanah Kas Desa Gedangan ke Kejaksaan Sukoharjo
- Beasiswa Chevening Buka Peluang Untuk Mahasiswa dan Alumni UNS, Ini Syaratnya !
Syarat itu, yakni uang harus asli, dan luasan yang masih ada minimal 2/3 bagian uang atau 68 persen ukuran uang penuh.
Joko meminta Samin untuk menata potongan uang yang sudah di makan rayap itu yang masih mempunyai luasan 2/3 bagian, untuk dideteksi di alat Mesin Pengukur Uang Rusak (MPUR), dan alat manual Falsiscope.
"Syarat tersebut diterapkan untuk menghindari adanya _double_ klaim," kata Joko.
Samin membawa 2 plastik uang yang telah hancur dimakan rayap, plastik pertama yang masih berbentuk uang utuh namun ada beberapa bagian yang hilang. Plastik kedua, serpihan uang yang telah dimakan rayap.
Pecahan itu terlihat uang Rp100.000 dan Rp50.000.
"Yang paling berat adalah menyusun potongan-potongan ini. Dan itu adalah langkah awal yang harus dilakukan," imbuh Joko.
Pihak BI memberikan contoh terlebih dahulu cara menyusun potongan-potongan uang, untuk mengecek luasan uang menggunakan alat pengukur uang rusak otomatis.
- Festival Kreatif Lokal 2022, Adira Finance Beri Predikat Rejowinangun Desa Wisata Ramah Berkendara
- Walikota Gibran Lepas 11 Ribu Warga Meriahkan Jalan Sehat Syiar Muktamar Muhammadiyah
Menurut Joko uang yang sudah ludes atau tinggal remukan tidak bisa diganti.
Sedangkan, Samin dan istrinya yang mempunyai harapan penuh, sedikit kecewa mendengar penjelasan dari Joko.
Kekecewaan itu muncul karena dia tahu bahwa satu plastik uang puluhan juta itu sudah menjadi serpihan dan kemungkinan tidak bisa terdeteksi oleh alat pengukur uang rusak.
"Sedikit kecewa, suruh nambal yang rusak, suruh cari pasangan uangnya. Karena itu cukup sulit," kata Samin dengan raut muka muram.
Meski demikian, Samin menerima syarat dari BI untuk menyusun uang itu. Dia juga tahu kesalahan menabung uang dalam celengan adalah resiko karena rawan rusak.
Samin diminta pihak BI untuk kembali lagi pada hari Kamis, (15/9) untuk menukar uang rusak yang telah disusun.
"Jangan menabung di tempat seperti saya agar tidak dimakan rayap," ungkapnya.