Festival SSB Piala Bupati Sukoharjo, Wabup Eko Sapto : Ajang Cetak Karakter
SUKOHARJO (Soloaja.co) – Stadion Gelora Merdeka Jombor, Sukoharjo, menjadi pusat perhatian pembinaan talenta muda sepak bola dengan dibukanya Festival Sekolah Sepak Bola (SSB) Piala Bupati Sukoharjo Tahun 2025.
Festival yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari penuh, Rabu dan Kamis (19-20/11), ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo.
Kawah Candradimuka untuk Mental Juara
Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo dalam sambutannya menegaskan bahwa turnamen ini memiliki fungsi ganda, tidak hanya sebagai ajang kompetisi, melainkan sebagai "kawah Candradimuka" untuk melahirkan pemain-pemain terbaik secara berjenjang. Ia secara khusus menyoroti peran sentral sepak bola dalam pembangunan karakter anak bangsa.
- Pemprov Jateng dan FISIP Undip Kolaborasi Dorong Partisipasi Gen Z
- Mengulik Sejarah Pho: Hidangan Khas Vietnam yang Mendunia dari Akar Kolonial
"Turnamen sepak bola piala Bupati Sukoharjo ini menjadi wadah, menjadi ajang untuk anak-anak bisa mengaktualisasikan apa yang selama ini menjadi latihan mereka di SSB," ujar Wakil Bupati.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa festival ini bertujuan membangun karakter bangsa melalui nilai-nilai ksatria, disiplin, kerja sama, hingga sikap hormat pada pelatih dan pimpinan.
"Ke depan anak-anak kita menjadi anak-anak yang bermental juara, siap untuk menghadapi kehidupan. Jadi, olahraganya dapat, pembangunan karakternya dapat, prestasinya juga dapat," imbuhnya.
- Roadshow 'Sampai Titik Terakhirmu' di Solo Disambut Haru, Mawar De Jongh hingga Albi Tokoh Asli Hadir
- CEO Google Alphabet Tegaskan Pengguna Harus Skeptis terhadap Informasi dari AI
Ambisi Membangun Ekosistem dan Industri
Wakil Bupati juga memaparkan ambisi besar Pemkab Sukoharjo untuk masa depan sepak bola, yaitu membangun ekosistem yang solid. Ekosistem ini mencakup kompetisi berjenjang dari kelompok umur hingga penyediaan wadah di tim senior, Persiharjo.

Ia berpesan kepada PSSI, Dispora, dan KONI untuk segera menyiapkan support system yang memadai, termasuk sertifikasi dan lisensi perwasitan secara berjenjang, dengan target bahkan mencapai tingkat internasional.
"Bismillah, ke depan ekosistem sepak bola benar-benar kita bangun baik, tidak hanya sebatas permainan sepak bola, tapi juga menjadi industri yang bisa menggerakkan ekonomi Kabupaten Sukoharjo," harap Eko Sapto Purnomo.
- Jateng Siaga Bencana: Gubernur Minta Kepala Daerah Waspadai Desember-Februari
- Tak Cuma Tom Cruise, Deretan Aktor Ini Juga Menolak Pakai Pemeran Pengganti
Fokus Pembinaan Usia Dini Lokal
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kabupaten Sukoharjo, Setyo Aji Nugroho, menjelaskan bahwa Festival ini fokus pada pembinaan usia dini dengan membatasi jumlah peserta.
Kelompok Umur: Dibagi menjadi dua kelas, U-10 dan U-12. Jumlah Peserta: Masing-masing kelompok umur diikuti oleh 16 tim. Prioritas: Kuota sengaja dibatasi, meskipun animo peserta tinggi, untuk mengedepankan pembinaan anak-anak lokal Sukoharjo.
"Pembinaan usia dini terutama dari anak-anak yang berlatih di sekolah sepak bola, harapannya nanti dari SSB itu muncul pemain-pemain yang tentunya bisa membawa nama Sukoharjo," jelas Setyo Aji Nugroho.
Festival ini menyediakan trofi dan uang pembinaan. Namun, Setyo Aji menekankan bahwa dana pembinaan tersebut bukanlah tujuan utama, melainkan pendorong semangat bagi para peserta junior.
