DPR-RI Apresiasi MBG Bukti Nyata Perangi Stunting dan Malnutrisi
BALI (Soloaja.co) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali ditekankan sebagai langkah konkret Pemerintah Indonesia dalam menghadapi tantangan kesehatan nasional, khususnya dalam pencegahan stunting dan malnutrisi. Program ini dirancang untuk menghadirkan layanan gizi yang terstruktur, berkelanjutan, dan berbasis edukasi keluarga.
Dalam kegiatan sosialisasi di Wantilan Pura Dalem Sesetan, Gianyar, pemerintah dan perwakilan legislatif menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai kunci keberhasilan program ini.
Anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta, menekankan bahwa keberhasilan MBG tidak hanya bergantung pada kebijakan pusat, melainkan pada perubahan pola hidup dan kebiasaan makan sehat yang dimulai dari rumah.
- Sastra Inggris UIN Surakarta Gelar INFEST 2025: Hadirkan Budaya 8 Negara
- Harga Cabai Bawang Merangkak Naik, Gubernur Jateng Sidak Pasar Karangayu Jelang Nataru
“Kita sepakat bahwa anak-anak adalah titipan yang berharga. Tugas kita bukan hanya memastikan mereka sekolah, tetapi juga memastikan mereka mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Perubahan pola makan dimulai dari rumah,” ujar I Nyoman Parta, Senin (8/12).
Menurut Nyoman Parta, tantangan terbesar saat ini adalah meningkatnya konsumsi makanan ultra proses di kalangan anak-anak, sebuah kebiasaan yang berdampak negatif pada pemenuhan gizi harian mereka. Ia menegaskan perlunya perubahan cara pandang masyarakat terhadap makanan.
“Makanan bukan hanya soal kenyang. Ia harus membawa kebaikan bagi tubuh. Karena itu kita harus mengubah cara pandang kita, cara kita memasak, dan cara kita mendidik anak terkait makanan,” lanjutnya.
Secara terpisah, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Alwin Supriyadi, menyampaikan bahwa MBG adalah terobosan penting yang dirancang sebagai investasi jangka panjang untuk kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
- Indonesia Targetkan 22 Medali di Asian Youth Para Games Dubai 2025
- Transformasi Digital Indonesia Timur, Telkom Resmikan Edge Data Center neuCentrIX Jayapura
“Program ini bukan hanya soal memberikan makanan. Ini tentang membangun individu yang sehat dan siap berkontribusi. Ketika kebutuhan gizi terpenuhi, potensi anak akan berkembang maksimal,” tegas Alwin.
Melalui pendekatan yang melibatkan pemerintah, tenaga kesehatan, dan keluarga, MBG menargetkan terjadinya penurunan signifikan terhadap angka stunting serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, terutama di daerah yang rentan gizi.
Pemerintah memastikan MBG tidak hanya menjadi intervensi sesaat, tetapi sebagai gerakan nasional yang menanamkan kesadaran akan pentingnya gizi sebagai pilar pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing di tingkat global.
