'Wayang Goes to School': Media Alternatif ISI Surakarta Lestarikan Kisah Legiun Kavaleri Mangkunegaran

Jumat, 07 November 2025 17:52 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000993293.jpg
Wayang goes to school di SDN Bromantakan Solo bersama Sanggar Omah Wayang Mas Kamto dan ISI Surakarta (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Seni tradisi wayang kulit kini hadir dengan wajah baru yang edukatif di sekolah dasar. Sebanyak 140-an siswa SD Bromantakan, Surakarta, tampak antusias mengikuti pementasan wayang alternatif bertajuk "Wayang Goes to School" di halaman sekolah pada Selasa (4/11/2025).

Program ini terselenggara atas kerja sama Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan Sanggar Omah Wayang Mas Kamto, sebagai implementasi Hibah PISN (Program Inovatif Seni Nusantara) Kemendiktisaintek 2025. Program ini diketuai oleh Dr. Agung Purnomo, S.Sn., M.Sn., yang berfokus pada pelestarian dan edukasi budaya Legiun Kavaleri Mangkunegaran, Surakarta.

Jejak Kesetiaan Prajurit Kavaleri

Pementasan berdurasi 30 menit tersebut dibawakan oleh dalang Tri Haryoko dari Sanggar Omah Wayang Mas Kamto. Lakon yang diangkat berjudul "Jejak Kesetiaan", yang menceritakan kesetiaan prajurit kavaleri terhadap rajanya, Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegara I.

Dalang Tri Haryoko menjelaskan bahwa lakon tersebut dilengkapi dengan kehadiran tokoh punakawan dan tembang dolanan anak, seperti Cublak-Cublak Suweng, untuk menciptakan suasana yang lebih dekat dengan dunia siswa.

Di sela-sela pementasan, tampak kegembiraan siswa bertambah saat dalang Tri Haryoko mengajak Radhika Java Bramantyo, siswa kelas 6 yang memiliki bakat mendalang, untuk ikut unjuk gigi memainkan wayang dengan piawai.

Sensasi Memegang Wayang untuk Pertama Kali

Antusiasme siswa memuncak di akhir pementasan, di mana mereka diperbolehkan memegang beragam jenis wayang. Wajah puluhan siswa SD tampak sumringah; ada yang takjub karena baru pertama kali menyentuh wayang, dan beberapa di antaranya bahkan mencoba menggerakkan wayang seolah-olah berperan sebagai dalang.

Surni Andayani, Kepala Sekolah SD Bromantakan, menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap siswa dapat lebih mengenal wayang dan merasakan sensasi memegang serta memainkan wayang secara langsung.

Agung Purnomo, Ketua Tim Hibah PISN dari ISI Surakarta, menambahkan bahwa program Wayang Goes to School ini diharapkan menjadi media alternatif agar pengenalan dan pelestarian seni tradisi, khususnya wayang kulit, bisa dilakukan sejak dini kepada siswa sekolah dasar.