pariwisata
Minggu, 09 November 2025 14:28 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

SOLO (Soloaja.co) – Universitas Dharma AUB (Undha AUB) Surakarta meluncurkan sebuah inovasi berbasis teknologi smartphone yang bertujuan memberdayakan masyarakat dan pengepul sampah di RW 03, Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, yang didanai oleh hibah Kemendiktisaintek, memperkenalkan aplikasi bernama TrashGo.id, yang memungkinkan transaksi sampah secara digital.
Tim PKM Undha AUB diketuai oleh Nani Irma Susanti, didukung oleh dua dosen, Adnan Teri Suseno dan Dr. Yusuf Sutanto, serta tiga mahasiswa Bagus Hendrik, Fauzi Nurcholis dan Ardian Eko Saputro. Program ini mengadopsi model Spiral Model Stage dalam pengembangannya.
Nani Irma Susanti menjelaskan bahwa TrashGo.id adalah sebuah platform yang berfungsi layaknya layanan ojek online atau pesan antar makanan, namun yang ditransaksikan adalah sampah anorganik. Ide ini muncul setelah tim mengalami kesulitan meyakinkan pengepul tradisional untuk bertransformasi ke sistem digital.
"Kami buatkan platform namanya TrashGo.id. Persis sama seperti Go-Jek, GoFood, kayak gitu. Cuman di sini yang kita transaksikan adalah barang yang sudah tidak bermanfaat bagi yang bersangkutan," jelas Nani.
Dengan aplikasi ini, masyarakat kini dapat menjual sampah anorganik mereka kepada pengepul tanpa harus repot mengantarkan. Harapannya, akan lahir fenomena "Pengepul Online" yang efisien dan tersebar luas.
Selain mengelola sampah anorganik melalui TrashGo.id, tim PKM juga mengelola sampah organik dengan metode pembuatan biopori. Masyarakat di lokasi program selain menerima bantuan platform aplikasi TrashGo, juga menerima satu set mesin bor biopori, paralon biopori diharapkan dapat menyelesaikan sampah organik di rumah Masing-masing dan keranjang sampah anorganik.
Rektor UNDHA AUB Surakarta, Prof. Dr. Siti Fatonah, M.M, menyambut baik keberhasilan timnya meraih hibah ini sebagai solusi atas permasalahan sampah.
"UNDHA AUB mengharapkan ada motivasi kebiasaan masyarakat Joglo Surakarta itu bisa (mengubah) sampah yang tidak bernilai tadi bisa membuahkan sesuatu nilai, sesuatu yang bisa menyumbangkan baik itu berwujud tambahan ekonomi maupun berwujud kebersihan lingkungan," ujar Prof. Siti Fatonah.
Eko Santosa, pegiat lingkungan yang bekerja sama dengan program ini, menambahkan bahwa aplikasi TrashGo sangat bermanfaat. Dalam program ini menyasar 200 KK di RW 03, Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo.
"Masyarakat bisa mengumpulkan sampah anorganik kemudian bisa dijual ke pengepul dengan tidak susah karena bisa mendatangkan pengepul dan mereka bisa transaksi di tempat," kata Eko.
Mahasiswa tim PKM, Ardian Eko Saputro, menjelaskan secara teknis bahwa aplikasi ini akan membantu menaikkan nilai ekonomi sampah. "Sampah yang dibuang itu tidak terurus atau malah jadi barang rusak yang tidak berguna itu nanti bisa dijual melalui aplikasi TrashGo.id itu," jelas Ardian.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga membantu Pemerintah Kota Surakarta dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Bagikan
Lingkungan
2 bulan yang lalu