Taman Satwa Taru Jurug Memprihatinkan, Revitalisasi Segera Dilakukan

Senin, 18 Juli 2022 08:46 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

Jurug Solo Zoo
Peta Taman Satwataru Jurug , siap direvitalisasi (soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Rencana revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Jurug Solo Zoo tertunda. Sebelunya dijadwalkan revitalisasi fisik akan dilakukan mulai 1 Juli 2022, dengan penutupan total. Namun ada pertimbangan lain hingga diundur pada 1 Agustus 2022. 

Keputusan tersebut disayangkan sejumlah pihak, karena kondisi TSTJ makin memprihatinkan. Nampak sejumlah fasilitas dan kondisi kandang terlihat kumuh, rusak dan nampak tidak terawat.

Namun banyak pihak berharap penyelesaian revitalisasi taman kebanggaan warga Solo tersebut bisa segera dilakukan dan selesai tepat waktu, yakni pada 27 Desember 2022.

Seperti diungkapkan tokoh masyarakat Solo, Dr BRM Kusuma Putra yang meminta jangan ada penundaan waktu revitalisasi TSTJ lagi, karena kondisinya semakin memprihatinkan. 

“Sangat disayangkan kalau kondisi TSTJ ini tidak segera direvitalisasi, jangan ditunda lagi karena keadaannya sangat memprihatinkan. Padahal kawasan ini menjadi aset wisata yang luar biasa kalau dikelola dengan baik,” ungkap Kusuma Putra, saat meninjau ke TSTJ, Minggu (17/7/2022).

Disampaikan Kusuma, yang paling utama adalah kondisi hewan yang dilihatnya sangat memprihatinkan, utamanya pada bentuk fisik yang seperti tidak terurus dan kondisi kandang yang kurang layak.

“Menurut saya dengan luas lahan 12 hektar sangat bisa ditata dan diisi dengan hewan yang lebih lengkap. Tidak sekedar kebun binatang tapi juga bisa dilengkapi fasilitas edukasi, wisata, hiburan dan kuliner yang memadai.” Imbuh Kusuma.

Pihaknya mendukung penuh program Walikota Surakarta dalam merevitalisasi TSTJ dan diharapkan bisa nantinya menjadi objek wisata kebanggaan kota Solo.

Kusuma mengaku sudah mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai grand desain revitalisasi, yang menurutnya sangat bagus dan diproyeksi bisa menjadi tempat wisata skala nasional bahkan internasional, seperti Taman Safari yang dikelola secara profesional.

“Kedepan harusnya dikelola dengan profesional, harus dikelola tenaga yang profesional juga. Nantinya sangat bagus bila berkolaborasi dengan wisata lain di sekitar Solo, seperti Tawangmangu di Karanganyar dan Waduk Cengklik di Boyolali,” imbuhnya.

Dikonfirmasi mengenai revitalisasi, Bimo Wahyu Widodo, pengelola TSTJ membenarkan ada kemunduran jadwal dari rencana semula.

“Proses revitalisasi Jurug sudah masuk finalisasi, desain, MoU dan DED sedang proses finalisasi. Sesuai arahan mas Wali (Walikota Surakarta) penutupan total akan dimulai per 1 agustus, mundur dari jadwal semula 1 juli, dan dijadwalkan revitalisasi pada 27 Desember 2022 sudah selesai.” Ungkap Bimo.

Diakui Bimo, alasan mundurnya penutupan TSTJ juga untuk mengakomodir masyarakat yang akan berwisata selama liburan sekolah. Bahkan pada tanggal 27 Juli besuk ada gelaran akbar Gebyar PAUD yang mendatangkan 2500 anak PAUD.

Ditambahkan Bimo, revitalisasi tersebut dilakukan secara total, meliputi seluruh kandang dan fasilitas hewan, lahan permainan dan taman, akses pengunjung, kantor dan parker.

“Kami juga berharap revitalisasi nantinya berjalan lancar dan baik. Diharapkan TSTJ yang merupakan lembaga konservasi dan rekreasi bisa memenuhi ada 3 aspek kriteria yang layak, yakni aspek daya tarik, aspek akses dan fasilitas sebagai daya dukung,” pungkas Bimo.