Politeknik Indonusa Surakarta Dorong Pemberdayaan Perempuan Purwosari Lewat Produk Herbal Lokal

Senin, 11 Agustus 2025 10:58 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000683333.jpg
Penyuluhan tim dosen Indonusa pada ibu ibu kelurahan Purwosari Solo tentang herbal lokal (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Tim Dosen Politeknik Indonusa Surakarta melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat* bertajuk “Transformasi Kesehatan dan Ekonomi: Pemberdayaan Kelompok Wanita Harmoni Mondokan Purwosari Melalui Inovasi Produk Herbal Lokal”. 

Program ini berlangsung selama tiga bulan, mulai Juni hingga Agustus 2025, dengan serangkaian kegiatan edukasi dan pendampingan yang bertujuan memperkuat kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga sesi utama. Sesi pertama, Penanaman dan Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Lahan Terbatas, dilaksanakan pada Minggu (8/6/2025) di Kampung Harmoni, Mondokan, Purwosari, Laweyan, Surakarta.

Materi disampaikan oleh Aptika Oktaviana Trisna Dewi, M.Si, dan diikuti 15 anggota Kelompok Wanita Harmoni. Peserta dibekali teknik bercocok tanam di lahan sempit, pemilihan bibit unggul, hingga perawatan tanaman agar hasilnya optimal.

Sesi kedua, Pengolahan Produk Herbal Lokal, digelar pada Minggu (13/7/2025) di lokasi yang sama. Dipandu oleh Ketua Tim Pengabdian, Yulita Maulani, S.Tr.Kes., M.Kes, peserta mempelajari proses pengolahan tanaman herbal menjadi produk bernilai jual seperti teh herbal, minuman kesehatan, dan simplisia kering. 

“Pengolahan yang tepat tidak hanya menjaga khasiat, tetapi juga meningkatkan daya tarik konsumen,” jelas Yulita dalam pemaparannya.

Sesi ketiga, yang menjadi puncak kegiatan, dilaksanakan pada Minggu (10/8/2025) dengan topik Packaging, Branding, dan Pemasaran Produk. Narasumber Sri Wulandari, S.Si., MM., M.Kom membimbing peserta memahami pentingnya kemasan yang menarik, identitas merek, serta strategi pemasaran, baik secara konvensional maupun digital.

Ketua Kelompok Wanita Harmoni, Kusmiyati, mengapresiasi kegiatan ini. “Kami merasa sangat terbantu. Selama ini kami punya potensi besar, tapi belum tahu bagaimana mengelolanya. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara menanam, mengolah, mengemas, dan memasarkan produk herbal. Harapan kami, usaha ini bisa menambah penghasilan dan membantu ekonomi keluarga,” ujarnya.

Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Politeknik Indonusa Surakarta untuk berkontribusi nyata dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui pendekatan Transformasi Kesehatan dan Ekonomi, tim dosen tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung dan pendampingan berkelanjutan.

“Pemberdayaan perempuan bukan hanya soal meningkatkan pendapatan, tapi juga memberi mereka keterampilan yang relevan, rasa percaya diri, dan jaringan pemasaran yang luas. Dengan potensi herbal lokal yang melimpah, kami optimis Kelompok Wanita Harmoni dapat mandiri secara ekonomi sekaligus menjaga kesehatan keluarga,” tegas Yulita Maulani.

Diharapkan, hasil dari program ini tidak berhenti di tahap pelatihan saja. Peserta didorong untuk mengembangkan usaha secara konsisten, mengajak lebih banyak anggota kelompok, dan memperluas pasar. 

Tim pengabdian juga berencana melakukan pendampingan lanjutan serta membantu promosi produk melalui berbagai platform digital.

Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Program Pengabdian dan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dan berkelanjutan.

Melalui kolaborasi kampus dan masyarakat, Politeknik Indonusa Surakarta membuktikan bahwa inovasi berbasis kearifan lokal mampu menjadi motor penggerak ekonomi, sekaligus menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan.