Perajin Lokal Naik Kelas, IKM Kayu Solo Bidik Pasar Ekspor

Senin, 06 Oktober 2025 22:22 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000891298.jpg
Tim Shopee Indonesia memberikan materi Pelatihan akses platform marketing dan promosi bagi pengusaha IKM kayu di Sentra IKM Sri Kayu Solo (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Pemerintah Kota Surakarta secara serius menggenjot kemampuan digital para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kayu. Sebanyak 30 pengusaha IKM kayu Solo mengikuti pelatihan intensif mengenai akses platform pemasaran dan promosi digital di Sentra IKM Sri Kayu Solo selama dua hari, Senin hingga Selasa (6-7/10/2025).

Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Dinkop UKMPerin) Kota Surakarta, Bayu Atmojo Putro, yang mewakili Kepala Dinas. Pelatihan ini juga diharap menjadi pintu gerbang bagi para peserta untuk berpartisipasi dalam pameran bergengsi.

Bayu Atmojo Putro menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju event besar Kancil Furniture Expo 2025 yang akan digelar di Bandara pada tanggal 16 hingga 20 Oktober.

"Bapak ibu semua di dalam ruangan ini Insya Allah nanti akan mengikuti kegiatan itu. Kami akan mempromosikan acara ini besar-besaran dan Insya Allah Bapak Ibu nanti akan ada hasilnya," ujar Bayu.

Ia menambahkan, pihaknya juga berupaya keras mengundang perwakilan dagang dari berbagai negara untuk hadir. "Mudah-mudahan buyer-buyer dari TNI (Tim Negosiasi Industri) bisa kita minta untuk dibawa ke sini. Jadi, ini bagian dari pendampingan yang Bapak Ibu terima ketika kita mengerjakan itu (pameran)," tambahnya.

Tujuan utama pelatihan ini adalah agar para pelaku IKM dapat memanfaatkan platform online, melengkapi pemasaran offline yang selama ini berpusat di Sentra Sri Kayu.

Pada hari pertama pelatihan, peserta mendapat materi dari Dias Bahari Aditama dari Shopee Indonesia dengan tema "Lokal Mengglobal bersama Shopee". Dias menekankan pentingnya IKM memiliki platform marketing digital dan Google Map untuk mempermudah promosi di media sosial.

"Kendala terbesar yang dihadapi IKM kayu dalam digital marketing, adalah masalah ketersediaan man power atau sumber daya manusia untuk mengelola platform secara khusus." Ungkap Dias.

Sementara itu, di hari kedua, sesi diisi oleh Baratasena, seorang eksportir mebel antik dari CV Jalan Kayu, yang membagikan tips dan strategi menembus pasar internasional.

Salah satu peserta pelatihan, Sando, seorang perajin craft yang memproduksi jam dinding dari limbah kayu, menyatakan kegembiraannya. "Senang bisa bergabung dan antusias ikut pelatihan. Berharap produk saya bisa go international ekspor," harap Sando.

Pelatihan ini bagian dari kegiatan dari event Solo Furnicraft Expo 2025, merupakan pameran industri kerajinan kayu di Sentra IKM Sri Kayu pada 16-20 Oktober 2025.

Pemerintah Kota Surakarta berharap melalui pelatihan dan expo ini, dapat memberikan kemajuan bagi perusahaan peserta dan memberikan nilai lebih dari produk IKM kayu, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.