Inflasi Jateng Terkendali, Gubernur Luthfi Dorong Kebijakan Lebih "Nendang"

Kusumawati - Senin, 06 Oktober 2025 15:41 WIB
Gubernur Jateng pimpin rakor TPID Jateng (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Tlogo, Tuntang, Kabupaten Semarang, pada Senin (6/10/2025). Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi seluruh pihak menjelang akhir tahun demi menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa secara teknis, kebijakan pengendalian inflasi di Jateng sudah berjalan baik. Namun, ia menekankan perlunya kebijakan tersebut untuk lebih dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

“Kalau soal teknis, kita sudah bagus. Tapi yang penting, kebijakan itu harus ter-deliver ke masyarakat. Kita hanya pembuat kebijakan, pelaksananya bupati dan wali kota, yang merasakan masyarakat,” tegas Ahmad Luthfi.

Gubernur juga mengajak semua pemangku kepentingan, termasuk kepolisian yang tergabung dalam Satgas Pangan, untuk bergerak bersama. "Kita keroyok bareng-bareng. Polda juga harus aktif. Ini bukan cuma angka inflasi, tapi soal perut rakyat," ujarnya.

Inflasi Terkendali, Ekonomi Tumbuh Melebihi Nasional

Berdasarkan data TPID, inflasi Jawa Tengah pada September 2025 tercatat 2,65 persen (yoy), menunjukkan stabilitas harga komoditas pangan. Angka ini didukung oleh capaian pertumbuhan ekonomi yang mengesankan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,28 persen (yoy), melampaui rata-rata pertumbuhan nasional yang berada di angka 5,12 persen. Secara kuartalan (quarter to quarter), Jateng menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di Pulau Jawa (1,87 persen).

Harga Pangan Relatif Stabil, Beberapa Komoditas Diawasi Ketat

Meskipun inflasi secara umum terkendali, pengawasan terhadap beberapa komoditas tetap dilakukan:
* Beras Medium dijual Rp13.407/kg, sedikit di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP).
* Beras Premium stabil di Rp15.915/kg, atau 6,81 persen di atas HAP.
* Cabai Rawit Merah masih tercatat murah di kisaran Rp32.333/kg, jauh di bawah HAP (43 persen di bawah HAP Rp57.000).

Namun, ada beberapa kenaikan harga yang menjadi perhatian:
* Bawang Putih Kating naik menjadi Rp35.333/kg (naik 10,42 persen dari HAP).
* Minyak Goreng Curah naik menjadi Rp17.791/liter, sementara minyak subsidi Minyakita stabil Rp16.326/liter.
* Telur ayam ras dan daging ayam ras juga menunjukkan tren kenaikan, meski masih di bawah harga acuan.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah terus menjalankan program seperti Gerakan Pangan Murah, sidak beras premium, hingga penguatan cadangan beras dan minyak goreng oleh Bulog dan BUMD. Selain itu, Gubernur Ahmad Luthfi dan Taj Yasin juga memprioritaskan program melahirkan ekosistem ekonomi syariah serta mewujudkan desa maju dan berdaya.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS