Unisri Surakarta
Jumat, 15 Agustus 2025 09:28 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
KLATEN (Soloaja.co) - Festival apem Yaqowiyu sudah menjadi magnet pariwisata di Klaten. Tak hanya itu juga menggerakkan perekonomian bagi para pelaku usaha disekitar termasuk UMKM rumahan.
Pendampingan untuk UMKM ini yang menjadi sasaran bagi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta dalam pengabdiannya di Desa Krajan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.
Tiga UMKM yang menjadi fokus pendampingan adalah Apem Yaqowiyu Jatinom milik Ibu Sehati, Tempe Godong, serta Kerupuk & Rambak milik Ibu Sulastri.
Berbeda dari pelatihan pada umumnya, program ini menyasar tiga UMKM terpilih secara langsung atau door to door. Metode ini dipilih agar pendampingan menjadi lebih personal dan tepat sasaran.
Kegiatan ini dibagi dalam tiga kali kunjungan. Kunjungan pertama, pada 18 Juli 2025, mahasiswa memperkenalkan diri dan menggali lebih dalam jenis usaha yang dijalankan.
Selanjutnya, pada 22 Juli 2025, materi tentang pentingnya pencatatan keuangan diberikan, diikuti dengan praktik langsung menggunakan buku kas harian dan rekap laba rugi mingguan.
Praktik ini dilakukan di tempat usaha masing-masing, sehingga materi bisa disesuaikan dengan kondisi riil usaha.
Kunjungan terakhir, pada 28 Juli 2025, difokuskan pada evaluasi penerapan pencatatan selama satu minggu. Mahasiswa mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM dan memberikan solusi praktis.
Untuk memastikan keberlanjutan, mahasiswa juga membagikan buku saldo kas agar para pelaku UMKM dapat terus mencatat arus keuangan usaha mereka secara rutin.
Meskipun di awal beberapa pelaku UMKM sempat mengalami kesulitan dalam memahami materi, program ini mendapat sambutan yang sangat positif. Mereka merasa terbantu dan kini lebih memahami kondisi keuangan usahanya, sehingga lebih percaya diri dalam mengambil keputusan bisnis.
Kurnia Indri Yani, salah satu mahasiswa pelaksana program, mengungkapkan bahwa pendampingan langsung di tempat usaha terbukti efektif.
“Awalnya memang ada beberapa yang merasa kesulitan, tapi setelah didampingi dan dipraktikkan langsung di tempat usaha mereka, pelaku UMKM mulai terbiasa,” ujarnya.
Ia berharap para pelaku UMKM dapat terus konsisten mencatat agar usaha mereka semakin terukur dan berpeluang untuk berkembang lebih besar.
Bagikan