Jateng Jadi Percontohan Nasional Program MBG: Kepala BGN Puji Gubernur Luthfi

Senin, 06 Oktober 2025 21:58 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000891253.jpg
Rakor MBG dan SPPG di GOR Jatidiri Semarang, Senin (6/10/2025). (Humas Jateng)

SEMARANG (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menuai pujian dari Pemerintah Pusat atas kesigapan dan progresivitasnya dalam mengawal pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut Jawa Tengah sebagai provinsi terbaik dan paling progresif secara nasional dalam penyelenggaraan program pemenuhan gizi tersebut.

Pujian ini disampaikan Dadan usai Rapat Koordinasi (Rakor) MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di GOR Jatidiri Semarang, Senin (6/10/2025).

"Pak Gubernur Ahmad Luthfi ini luar biasa. Beliau yang langsung menelepon saya, minta agar kita segera rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah supaya program MBG ini aman, higienis, dan berkelanjutan," ujar Dadan.

Menurutnya, inisiatif Gubernur untuk mempertemukan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, menjadi contoh nyata sinergi yang efektif dalam menjalankan program nasional.

Capaian SPPG Tertinggi dan Dampak Ekonomi Fantastis

Secara capaian, Jawa Tengah juga unggul secara kuantitas. Dari total lebih dari 10.000 SPPG yang beroperasi di 38 provinsi, Jawa Tengah telah mengoperasikan 1.596 SPPG, atau sekitar 50 persen dari target nasionalnya.

"Artinya, Jateng sudah separuh jalan menuju target nasional. Banyak SPPG di Jawa Tengah yang penyelenggaraannya bahkan mampu melayani lebih dari 4.000 porsi per hari," ungkap Dadan.

Lebih lanjut, Dadan menilai program MBG juga memberi dampak besar terhadap perekonomian daerah. Ia menyebut ada dana hingga Rp32 triliun dari BGN yang mengalir ke Jawa Tengah.

"Efeknya luar biasa, industri pangan lokal ikut tumbuh dari pemasok sayur, beras, sampai produsen susu dan food tray," jelasnya.
Jateng Siap Jadi Percontohan Pengawasan Nasional

Menanggapi pujian tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa Rakor ini digelar untuk memastikan pengawasan pangan lebih ketat dan pelaksanaan MBG berjalan konsisten di semua wilayah.

"Harapan saya, kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi. Program ini harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Semua kepala daerah punya tanggung jawab moral untuk memastikan anak-anak kita mendapat makanan sehat setiap hari," tegas Gubernur.

Gubernur juga menyatakan kesiapan Jawa Tengah untuk menjadi percontohan nasional dalam sistem pengawasan dan pengelolaan dapur MBG.
"Hari ini kita sepakat Jawa Tengah jadi percontohan. MBG kita harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Tidak boleh berhenti,” pungkasnya.