Indosat SheHacks Luncurkan 'PaPeDa': Bekali Perempuan Daerah Jadi Penggerak Solusi Teknologi Komunitas

Senin, 29 September 2025 18:48 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000865073.jpg
Indosat SheHacks gerakan pemberdayaan perempuan berbasis inovasi teknologi, gelar PaPeDa (Indosat)

JAKARTA (Soloaja.co) - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui gerakan pemberdayaan perempuan berbasis inovasi teknologi, SheHacks, memperkenalkan inisiatif terbarunya yang bertajuk Pandu Perempuan Daerah (PaPeDa).

Program ini dirancang khusus untuk memperluas dampak SheHacks dari perkotaan ke daerah, memberdayakan perempuan yang menjadi penggerak di komunitas lokal.

Inisiatif PaPeDa ini fokus membekali para pemimpin komunitas perempuan dengan pendampingan intensif agar mereka mampu menciptakan dan mengimplementasikan solusi teknologi yang relevan dan berdampak langsung di wilayahnya.

Kolaborasi Strategis dengan UN Women dan Kumpul.id

Program PaPeDa dijalankan berkat kolaborasi strategis antara IOH, UN Women Indonesia, dan Kumpul.id. Kemitraan ini bertujuan menyeleksi dan membina para perempuan daerah yang sering kali memiliki potensi besar namun terbatas aksesnya.

"Komitmen Indosat dalam memberdayakan masyarakat Indonesia tidak hanya berfokus di perkotaan, tetapi juga diperluas hingga ke daerah," kata Irsyad Sahroni, Director and Chief Human Resource Officer Indosat Ooredoo Hutchison. 

"Kami meyakini perempuan memiliki peran penting sebagai penggerak perubahan. Kami sangat mengapresiasi dukungan UN Women dan Kumpul.id yang memiliki kesamaan visi."

Senada dengan itu, Dwi Faiz, Head of Programme UN Women Indonesia, menyambut baik langkah ini. Ia yakin para perempuan pemimpin komunitas yang terlibat dalam PaPeDa akan menjadi penggerak perubahan yang lebih luas dan memperkuat ketangguhan komunitas, khususnya dalam menghadapi tantangan besar.

Mini SheHacks Hingga Peluang Pendanaan

Program PaPeDa dirancang secara bertahap selama dua bulan, dimulai dari sesi online, dilanjutkan bootcamp offline satu hari bagi Top 15 peserta, hingga pendampingan online untuk implementasi pilot project lokal. Para peserta diajarkan keterampilan praktis, mulai dari perencanaan, storytelling, hingga pengukuran dampak.

Proses seleksi ketat menyaring dari 86 pemimpin komunitas perempuan menjadi Top 8 peserta terbaik. Delapan finalis ini akan menerima Sertifikasi PaPeDa (Basic Certification) dan berhak menyelenggarakan kegiatan "mini SheHacks" berdurasi satu hari secara mandiri di lingkup komunitas mereka.

Selain itu, peserta terbaik akan mengikuti kelas lanjutan yang fokus pada penguatan keterampilan pitching, di mana mereka akan mempresentasikan hasil mini pilot project mereka. Momen pitching ini diharapkan menjadi kesempatan strategis untuk memperluas jaringan sekaligus membuka peluang pendanaan.

"PaPeDa hanyalah langkah awal bagi para peserta. Kami percaya, dengan pembekalan yang tepat, Perempuan dapat semakin berdaya dan berkontribusi mendorong kemajuan,” tutup Irsyad.