Investor
Sabtu, 06 Desember 2025 10:19 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

SEMARANG (Soloaja.co) – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmennya untuk mempercepat kolaborasi dengan Pemerintah Inggris, terutama dalam pengembangan infrastruktur logistik, transportasi publik, dan Kawasan Berorientasi Transit (KBT/TOD).
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur usai menerima Delegasi Kedutaan Besar Inggris dan tim Techne Praxis International di Semarang, Jumat (5/12/2025). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut langsung dari pembahasan yang dilakukan Gubernur dengan Duta Besar Inggris pada Oktober lalu.
Ahmad Luthfi menilai Inggris sebagai mitra strategis yang tepat untuk mempercepat pembangunan, khususnya di sektor logistik.
“Kenapa saya tertarik dengan Inggris? Karena di antara perang dagang, kami mencari negara yang netral. Maka Inggris ini tepat untuk kita eksplorasi, terutama terkait pembangunan dry port,” ujar Ahmad Luthfi.
Jemput Bola Investasi untuk Kebutuhan Logistik
Gubernur menekankan urgensi pembangunan infrastruktur, seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di Jawa Tengah. Ia menyebut, infrastruktur logistik dan mobilitas harus segera siap dalam satu tahun ke depan mengingat banyak kawasan ekonomi di Jateng yang sudah mulai beroperasi.
Gubernur Luthfi meminta proses tindak lanjut dipercepat, bahkan ia siap menerima investor Inggris secepatnya. “Saran saya, segera kita jemput bola. Kalau perlu, besok investor Inggris ketemu saya. Sayang kalau kita tidak cepat. Investasi di Jateng perkembangannya besar sekali,” tegasnya.
Selain logistik, Luthfi menyambut baik dukungan Inggris dan Techne Praxis dalam pengembangan KBT/TOD di Semarang dan Kendal yang telah lama ditunggu.
Dukungan UK PACT dan Integrasi Semarang–Batang
Director of Strategic Planning and Economics Techne Praxis International, Iqbal Maulana Achmad, menyampaikan bahwa kerja sama ini diperkuat melalui program UK PACT, dengan fokus utama pada transportasi publik dan integrasi kawasan Semarang–Batang, selaras dengan perkembangan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang.
“Program ini mendukung pertumbuhan kawasan perkotaan melalui TOD. Kami diterima dengan sangat baik oleh Gubernur, dan beliau berharap Inggris terus mendorong pembangunan di Jawa Tengah,” jelas Iqbal.
Iqbal menambahkan, Techne Praxis akan mempertemukan para pemangku kepentingan kunci (pemerintah pusat, daerah, dan BUMN seperti KAI) untuk mempercepat pengembangan di kawasan Kedungsepur. Akselerasi ini penting agar manfaat pertumbuhan ekonomi di Batang dapat dirasakan optimal.
Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Arif Djatmiko, menuturkan percepatan pengembangan dry port dan KBT/TOD ini sangat mendesak.
“Ada 12 juta kontainer di Jawa Tengah, namun hanya 7 juta yang tertampung. Sisanya keluar semua ke luar Jawa Tengah. Nantinya kalau Pelabuhan Tanjung Mas ditingkatkan, dry port dikembangkan, dan sistem kereta api dibuat loop, seluruh Jawa Tengah akan tersentral ke Semarang dan KIT Batang,” paparnya.
Pengembangan KBT/TOD di kawasan Kedungsepur memang strategis, mengingat 75% penduduknya tinggal di luar kota inti dan 93% didominasi kendaraan pribadi. Intervensi berbasis TOD menjadi kebutuhan mendesak untuk mengatasi kepadatan yang meningkat 8% per tahun di koridor Semarang–Kendal–Weleri.
#JawaTengah #AhmadLuthfi #KerjaSamaInggris #DryPort #TOD #UKPACT
Bagikan