Genjot Ekonomi Baru, Gubernur Jateng Dorong Kabupaten/Kota Gelar Forum Investasi

Jumat, 12 Desember 2025 17:43 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1001133114.jpg
Gubernur Jateng di Solo Investment Forum (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mendorong seluruh kabupaten/kota di wilayahnya untuk secara aktif menggelar forum investasi. Langkah ini bertujuan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi baru dan menarik lebih banyak penanaman modal.

Imbauan tersebut disampaikan Gubernur Luthfi saat menghadiri Solo Investment Forum (SIF) 2025 yang diselenggarakan di Grand Ballroom Swiss-Belinn, Kota Surakarta, Jumat (12/12/2025). Acara ini turut dihadiri Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, Wali Kota Surakarta, perwakilan kedutaan besar, dan para pelaku usaha.

"Jadi tidak hanya Solo Investment saja ya, termasuk daerah lain kita dorong untuk mengadakan event-event forum investasi untuk menumbuhkembangkan ekonomi baru," kata Ahmad Luthfi.

Menurutnya, forum investasi yang masif akan membuka lebih banyak peluang bagi daerah untuk menunjukkan potensi uniknya kepada para investor.

Jateng Tawarkan Insentif dan Kondusivitas

Gubernur Luthfi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan berbagai dorongan untuk mempermudah penanaman modal. Insentif yang ditawarkan meliputi keringanan atau pembebasan pajak daerah, bantuan modal dan riset UMKM, pelatihan vokasi, hingga bunga pinjaman yang rendah.

Selain insentif, Pemprov menjamin kemudahan penanaman modal melalui:
* Kondusivitas wilayah (bebas premanisme dan hubungan industrial yang harmonis).
* Digitalisasi pelayanan perizinan.
* Keterbukaan menerima aduan.

"Upah tenaga kerja Jawa Tengah sangat kompetitif, didukung jumlah tenaga kerja terampil yang besar dan dikenal memiliki karakter serta etos kerja yang disukai investor. Jadi rugi kalau tidak berinvestasi di Jawa Tengah," tegas Ahmad Luthfi.

Surakarta Fokus Pariwisata dan Wellness Tourism

Terkait Surakarta, Ahmad Luthfi menyebut branding investasi wilayah tersebut adalah pariwisata dan kuliner, serta sebagai kota budaya dan industri kreatif. Ia berharap SIF 2025 dapat memicu geliat ekonomi baru di seluruh eks karesidenan Surakarta.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, memaparkan potensi kotanya. Sebagai kota budaya dan pariwisata, Surakarta setidaknya menggelar sekitar 664 event setiap tahun dengan nilai transaksi total mencapai sekitar Rp10 triliun.

"Kami juga mulai kembangkan medical dan wellness tourism. Jadi kita siap menjadi kota yang menawarkan bugar tidak hanya secara raga, tetapi juga jiwa," jelas Wali Kota, menandaskan posisi Surakarta sebagai center of knowledge dan pusat pengembangan sumber daya manusia. (*)