UNS
Selasa, 16 Maret 2021 04:07 WIB
Penulis:Kusumawati
SOLO (Soloaja.co) - Garba Wira Bhuana, UKM Pecinta Alam UNS, mengadakan ekspedisi rock climbing di 45 top jalur rock climbing di wilayah karst Gunung Sewu, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Ekspedisi tersebut dilakukan selama enam bulan dengan dua orang ekspeditor utama. Mereka yaitu Bagas Emon dari Program Studi (Prodi) Hubungan Masyarakat Sekolah Vokasi (SV) dan Adi Dwi dari Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.
“Total ada 45 jalur yang berhasil kami capai. Beberapa di antaranya adalah Tebing Parangndog, Tebing Siung, Tebing Bedoyo, Tebing Songtawing, Tebing Goa Cerme, dan tebing-tebing di Gunung Api Purba Nglanggeran,” ungkap Bagas, Senin 15 Maret 2021.
Tentu tugas yang dienyam oleh Bagas dan Adi sebagai ekspeditor bukan hal yang mudah. Dalam pelaksanaannya, tidak hanya lelah yang menghampiri mereka, tetapi juga tangan yang berdarah dan mengeras karena digunakan sebagai tumpuan untuk menaiki bebatuan tebing. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dalam menyelesaikan ekspedisi, terpaan tersebut justru semakin membentuk semangat dalam diri mereka.
“Salah satu hambatan kami adalah dislokasi sehingga harus menunggu proses penyembuhan dulu. Meskipun sudah latihan rutin saat di Solo, tapi saat pemanjatan tidak selalu mulus untuk mencapai puncak tebing. Perlu jatuh bangun, orientasi medan serta berpikir mengenai teknik-teknik yang digunakan untuk membuat keputusan,” jelasnya.
Dalam ekspedisi yang berlangsung selama enam bulan, dua mahasiswa yang saat itu duduk di semester tiga tersebut juga harus membagi waktu antara kuliah dan ekspedisi. Mereka juga sempat bermalam dan mendirikan api unggun di halaman belakang basecamp Tebing Parangndog sebelum melanjutkan ekspedisi.
Total terdapat 45 jalur yang mereka selesaikan sebagai representasi Dies Natalis ke-45 UNS. Sebuah capaian yang membanggakan yang berhasil ditorehkan oleh UKM Garba Wira Bhuana UNS. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang lebih memperhatikan adanya olahraga ini. Terlebih, olahraga panjat tebing juga sering tayang di televisi dan di Indonesia sendiri memiliki banyak daerah yang berpotensi sebagai tempat panjat tebing.
Lokasi ekspedisi yang berada di kawasan Gunung Sewu adalah langkah yang dekat dengan budaya dan pariwisata. Tebing-tebingnya berdampingan dengan lokasi wisata yang terkenal membuat mereka dapat mengkaji bagaimana ketertarikan masyarakat dengan olahraga panjat tebing serta ketertarikan dengan budaya daerah sekitar.
“Selamat ulang tahun yang ke-45 untuk UNS. Mahasiswa akan terus bangga dengan almamaternya dan akan terus melakukan sesuatu yang membanggakan. Hidup mahasiswa. Salam lestari!” pungkas Bagas.
Bagikan