ketoprak
Minggu, 14 Maret 2021 19:28 WIB
Penulis:Kusumawati
SOLO (Soloaja.co) - Kelonggaran pertunjukan seni budaya yang diberikan Pemerintah Kota Surakarta memberikan angin segar bagi para seniman dan dunia pertunjukan tradisional.
Hanya saja, saat ini kondisi seni budaya di Solo, dinilai sudah mengkhawatirkan. Baik itu kondisi pelaku seni, fasilitas, sarana dan prasarana juga dinilai jauh dari layak.
"Kami prihatin kondisi seni budaya di Solo. Harus ada sentuhan khusus. Kami minta Walikota Solo yang baru lebih memperhatikan seni budaya di Solo, semua seni yang ada seperti ketoprak, wayang orang, wayang kulit, tari, lukis, kriya, kerajinan hingga dolanan anak. Jangan menunggu hilang baru digagas." Kata BRM Kusumo Putro ketua Forum Budaya Mataram, usai acara nonton ketoprak bersama di Balekambang, Solo, Sabtu 13 Maret 2021.
Dicontohkan Kusumo, kondisi seni Ketoprak Balekambang yang masih minim peminat. Dilihatnya prasarana dan tingkat kesejahteraan senimannya juga kurang.
"Seni ketoprak masih punya tempat di Balekambang, hanya saja yang masih minim perhatian atau kesejahteraan untuk seniman nya. Bagaimana nasib seni lainnya. Pemerintah harusnya adil merata semua seni diperhatikan. Atau bisa digabung menjadi terpusat. Dengan membuat gedung kesenian atau taman budaya yang bisa menampung kreativitas seniman," imbuh Kusumo Putro yang juga Ketua Dewan Pemerhati Penyelamat Seni dan Budaya Indonesia (PPPSBI).
Bentuk dukungan yang diharapkan untuk pelestarian seni budaya antara lain sentra seni budaya dalam bentuk Gedung kesenian atau Taman Budaya, kebijakan nguri-uri seni budaya antara lain dengan memutar Gending Jawa di sejumlah fasilitas publik, atau dengan gelaran atau event seni budaya yang melibatkan pelaku seni lokal, khususnya untuk regenerasi. Juga dukungan material berupa fasilitasi dan kesejahteraan pelaku Seni.
"Walikota punya power untuk menggairahkan seni budaya, kami harap ada kebijakan khusus bagi seni budaya," tandas Kusumo.
Dikonfirmasi pada salah satu pelaku seni ketoprak, Tatang, Koordinator ketoprak Balekambang, mengaku semangat seniman masih ada hanya saja minta ada peremajaan sarana prasarana dan kesejahteraan.
"Gedung ada meski fasilitas masih kurang, lalu kostum juga sudah banyak yang rusak, banyak pemain yang menyediakan sendiri kostum yang dikenakan. Sementara kesejahteraan seniman juga masih kurang, namun kami tetap semangat menjaga seni ketoprak," kata Tatang.
Tidak muluk yang diinginkan Tatang dan seniman lainnya, bahwa ada perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Yakni agar tetap memberi tempat bagi seniman dan seni budaya khususnya ketoprak tetap lestari, dicintai masyarakat dan ada regenerasi untuk ngiri uri ketoprak dan melanjutkannya tetap ada.
Bagikan