Dahlan Rais: Hikmah Ramadan Harus Mengarah pada Aspek Spiritual dan Sosial

Selasa, 18 Maret 2025 10:32 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000221183.jpg
Pengajian Refreshing Pimpinan PDM Kota Surakarta yang digelar di Balai Muhammadiyah Solo, Senin 17 Maret 2025. (soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum., menegaskan bahwa ibadah Ramadan harus mengarah pada aspek spiritual dan sosial, bukan sekadar formalitas. 

Hal ini ia sampaikan dalam Pengajian Refreshing Pimpinan PDM Kota Surakarta yang digelar di Balai Muhammadiyah Solo, Senin 17 Maret 2025.

Pengajian ini dihadiri oleh ratusan pengurus Muhammadiyah, termasuk dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Unit Pembantu Pimpinan (UPP), Organisasi Otonom (Ortom), serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kota Surakarta.

Trilogi Ibadah: Formal, Spiritual, dan Sosial

Dalam tausiyahnya, Dahlan Rais mengingatkan bahwa ibadah dalam Islam selalu bermuara pada kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak umat untuk memahami trilogi ibadah, yaitu:

  1. Formal – Menjalankan ibadah sesuai tuntunan syariat.
  2. Spiritual – Menghayati makna ibadah agar meningkatkan ketakwaan.
  3. Sosial – Mengimplementasikan nilai ibadah dalam kehidupan bermasyarakat.

"Jangan hanya memahami ibadah secara formal, tetapi tangkap pesan spiritualnya agar dapat memberikan dampak bagi kemajuan masyarakat," tegasnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya Islam Berkemajuan dengan empat karakteristik utama, yaitu:

  • Berbasis tauhid,
  • Bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah,
  • Membuka pintu ijtihad, dan
  • Mengembangkan wasathiyah (moderasi Islam) sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia.

Dukungan atas Berdirinya Universitas Muhammadiyah PKU

Dalam kesempatan ini, Dahlan Rais turut mengapresiasi berdirinya Universitas Muhammadiyah PKU di Surakarta. Dengan hadirnya kampus ini, kini Muhammadiyah memiliki tiga universitas di Kota Solo, yaitu:

  1. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
  2. Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (Unisa)
  3. Universitas Muhammadiyah PKU

"Pendidikan adalah sektor strategis dalam pembangunan bangsa. Dengan sistem pendidikan yang kuat, kita optimis Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia dapat bersaing di kancah global," ujarnya.

Meningkatkan Semangat Bermuhammadiyah

Salah satu peserta pengajian, Pujinta, yang juga merupakan Pimpinan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah, mengaku mendapatkan motivasi baru dari pengajian ini.

"Pengajian ini membangun semangat dan memotivasi kami untuk lebih disiplin dalam beribadah dan bermuamalah. Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus maju dan berbenah diri," ungkapnya.

Di akhir acara, PDM Kota Surakarta juga menyerahkan dana stimulan operasional kepada masing-masing cabang dan ranting Muhammadiyah.

Dengan pengajian ini, diharapkan semangat ber-Muhammadiyah semakin kuat, sejalan dengan pesan Ramadan yang tidak hanya berfokus pada aspek ritual, tetapi juga memberikan manfaat bagi umat dan masyarakat.