Belanja Oleh oleh, Atlet PEPARNAS XVII Borong Teh Oplosan hingga Karak di Pasar Gede

Sabtu, 12 Oktober 2024 17:11 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG-20241012-WA0030.jpg
Belanja Oleh oleh, Atlet PEPARNAS XVII Borong Teh Oplosan hingga Karak di Pasar Gede (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Kota Solo yang dikenal sebagai Kota Kuliner terbukti memanjakan atlet dan official yang sedang berlaga dalam Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.

Sehari menjelang penutupan, sejumlah atlet dari seluruh wilayah di Indonesia ini menyerbu sejumlah toko oleh oleh dan juga pasar, terutama Pasar Gede.

Etik, salah satu pedagang oleh-oleh ini menyebut teh oplosan atau racikan dan wedang uwuh paling banyak dibeli rombongan atlet dan para ofisial PEPARNAS XVII. Sedangkan makanan ringan yang juga dibeli adalah ampyang, keripik belut, dan karak.

"Tadi pembeli dari kontingen Jawa Barat dibeli teh, wedang uwuh sama karak. Wedang uwuh tadi tiga (bungkus), tehnya tujuh, gulanya tiga, karaknya tiga, habisnya sekitar Rp 300.000-an. Buat oleh-oleh pulang katanya," ujar Etik, ditemui pada Sabtu 12 Oktober 2024.

Etik mengaku sangat senang para atlet dan ofisial PEPARNAS XVII banyak berdatangan ke Pasar Gede Solo. Kedatangan mereka yang notabene dari luar kota ini bisa mendongkrak omzet para pedagang.

"Hari ini baru ramai orang-orang pakai seragam PEPARNAS beli ke sini. Alhamdulillah senang banget, semoga selanjutnya lebih banyak lagi. Ini kan memperkenalkan oleh-oleh khas Solo ke orang-orang luar daerah," kata Etik.

Terlebih aneka kuliner maupun oleh-oleh khas Solo ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Salah satu yang menjadi incaran adalah teh oplosan atau racikan. Teh oplosan khas Solo ini dikenal wangi, sepet, legi (manis), dan kenthel (kental) alias wasgitel.

"Teh sama wedang uwuh kan ringkas bawanya, harga merek baru Rp 20.000, jadul Rp 30.000, premium Rp 30.000. Banyak dicari karena teh di Solo itu lebih enak dari daerah lain. Tadi banyak yang belanja teh daripada yang cemilan," papar dia.

Selain makanan dan minuman, kuliner dawet dan gempol pleret juga banyak diserbu para atlet dan ofisial PEPARNAS XVII. Salah satunya es dawet dan gempol pleret Hj Sipon Pasar Gede Solo milik Maryadi.

"Alhamdulillah mau mampir ke sini ngerasain dawetnya orang Solo. Dawet ini kan banyak dimasukin ke sosial media jadi banyak yang tahu. Mulai Jumat sampai Sabtu ini ramai," terang Maryadi.

Maryadi mengaku rombongan atlet dan ofisial ini banyak memesan es dawet gempol pleret baik varian original, duren maupun tape.

"Harga ori (original) Rp 10.000, durian Rp 15.000, tape Rp 12.500. Kebanyakan pada nyoba durian sama tape, ori selasih. Komentarnya mereka ngaku enak terbukti habis semua nggak ada yang tersisa berarti cocok ini kan minuman yang legend juga," ujar Maryadi.

salah satu panitia cabor para catur, Yusana Sasanti Dadtun, datang ke Pasar Gede Solo untuk membeli oleh-oleh bagi para atlet, ofisial, wasit hingga teman-teman.

"Ini beli wedang uwuh, ikan wader goreng, gula batu, abon, mete dan teh. Ini juga untuk memperkenalkan juga makanan khas Kota Solo," ungkap dia.

Yusana membeli wedang uwuh karena sangat disukai teman-temannya terutama dari luar daerah. Dia bercerita beberapa temannya sempat mencicipi wedang uwuh ini saat di venue dan menyukainya.

"Jadi saya sempatkan diri datang ke Pasar Gede beli oleh-oleh. Belinya lumayan banyak buat dibagi-bagikan ke yang lain, mungkin besok tak suruh datang ke sini karena hari ini masih ada pertandingan," jelas dia.

Salah satu atlet asal Jawa Barat, Syifabudin, mengaku sengaja pergi ke Pasar Gede Solo untuk kulineran sambil membeli oleh-oleh khas Solo.

"Tadi beli kripik belut titipan istri, sama beli ampyang dan coba es dawet tadi," ujar atlet para atletik ini.

Syifabudin menyebut jajanan kuliner serta oleh-oleh yang ada di Pasar Gede cukup komplet. Selain itu, dia juga tertarik dengan bangunan pasar yang bersejarah ini.

"Kata teman itu di Pasar Gede komplet, kalau mau cari makanan tradisional ada. Ternyata saat datang komplet dan ramai juga," imbuh Syifabudin.

Dia juga terkesan dengan keramahtamahan wong Solo. Selain kotanya yang tertata bagus, kulinernya juga enak. "Kemarin sudah coba tengkleng. Solo, kotanya sangat tertata dan bagus," tutur dia.

Chef de Mission (CdM) kontingen Jabar, Galih Aria, juga sangat terkesan dengan Pasar Gede Solo.

"Ke sini katanya dengar-dengar Pasar Gede memang sangat unik sekali. Begitu masuk komplet banget, cari oleh-oleh ada semua," kata Galih.

Galih langsung kepincut dengan teh oplosan yang dijajakan para pedagang di Pasar Gede Solo. Ada pula aneka wedang berbentuk kemasan yang bisa dijadikan buah tangan.