ADINKES Dorong Pemanfaatan PKMK, Apresiasi Daerah Melalui GMBS Award 2025
JAKARTA (Soloaja.co) – Upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia terus diperkuat melalui kolaborasi strategis antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES). Komitmen bersama ini bertujuan mendorong implementasi strategi gizi nasional yang efektif hingga ke tingkat daerah, salah satunya lewat pemanfaatan Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus (PKMK).
PKMK, produk pangan yang diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan kondisi medis tertentu, dinilai menjadi inovasi penting. Produk ini memastikan intervensi gizi berjalan efektif dan terukur, namun penggunaannya harus di bawah pengawasan tenaga kesehatan.
- Banjir Kaligawe Belum Surut, Brimob Polda Jateng Bagikan Makanan dan Air Minum
- Polantas Sukoharjo Beri Reward bagi Wajib Pajak Disiplin di Samsat Keliling Baki
Wamendagri Ingatkan Pentingnya Investasi Jangka Panjang
Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bima Arya, menyoroti peran sentral pemerintah daerah dalam keberhasilan program ini. Ia menegaskan bahwa penanganan stunting bukan sekadar program, melainkan "investasi jangka panjang untuk masa depan manusia Indonesia."
Bima Arya mendesak pemerintah daerah untuk mencatatkan strategi penanganan stunting yang tepat dan memastikan implementasi di lapangan berjalan efektif, serta menyoroti pentingnya efisiensi anggaran daerah.
“Kadang masih ada anggaran yang tidak optimal digunakan, padahal bisa dialihkan untuk memastikan ketersediaan gizi dan obat-obatan yang dibutuhkan. Ini yang perlu dicermati agar target-target penurunan stunting tidak terganggu,” ujarnya.
Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) Award 2025 Diberikan
Komitmen memperkuat kapasitas Dinas Kesehatan daerah ini ditegaskan dalam Pentaloka Nasional ADINKES bertema “Layanan Primer Kuat, Indonesia Sehat” di Solo, 21–22 Oktober 2025.
Ketua Umum ADINKES, dr. M. Subuh, MPPM, menyatakan bahwa tantangan kompleks yang dihadapi Dinas Kesehatan di daerah harus dijawab dengan sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
- Menteri PAN-RB Apresiasi Pemerintahan Kolaboratif Jateng Transformasi Pelayanan
- 9 HP Xiaomi Tak Lagi Dapat Update Android dan Keamanan, Ini Daftarnya
Sebagai bentuk apresiasi dan dorongan bagi daerah, ADINKES meluncurkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada 64 kota dan kabupaten yang berhasil menunjukkan praktik baik serta capaian signifikan dalam pengendalian stunting dan Penanggulangan ATM (AIDS, TBC, Malaria) selama periode 2024 hingga Juli 2025.
"GMBS Award 2025 diharapkan dapat menjadi dorongan bagi pemerintah daerah untuk terus memperkuat implementasi program pengendalian stunting di wilayah masing-masing," kata dr. Subuh.
Kemenkes Perkuat Pedoman, PKMK Terbukti Efektif dan Efisien
Di sisi regulasi, Dakhlan Choeron, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Direktorat Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI, memastikan bahwa kebijakan tata laksana stunting telah didukung oleh dasar hukum kuat.
Dakhlan mengingatkan, penggunaan PKMK di rumah sakit harus sesuai indikasi medis. Meskipun Kemenkes akan menyediakan PKMK untuk sebagian rumah sakit, kolaborasi pengadaan dari Dinas Kesehatan tetap diperlukan.
- Penanganan Banjir Semarang-Demak Dipercepat dengan Tambahan 5 Pompa
- Mau Kulit Seperti IU? Ini Rahasia dan Langkah Perawatannya!
Dari aspek medis, dr. Nur Aisiyah Widjaya, Sp.A(K), Subspesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik, menegaskan efektivitas PKMK. "Intervensi dengan PKMK membantu mempercepat perbaikan berat badan dan tinggi badan anak... Studi ekonomi menunjukkan adanya penghematan biaya perawatan serta penurunan komplikasi," jelasnya.
Tiga Langkah Maju untuk Para Ibu
Rita Novianti, Healthcare Nutrition Solution Director Sarihusada, menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor dari hulu ke hilir adalah kunci penurunan prevalensi stunting. Melalui Gerakan GMBS, Sarihusada turut berkomitmen mendukung lahirnya generasi masa depan yang sehat.
GMBS juga mengedepankan “3 Langkah Maju” sederhana bagi para ibu:
* Mengukur tinggi dan berat badan anak secara rutin.
* Mengajak anak konsultasi ke dokter untuk memantau pertumbuhan.
* Mengupayakan pemberian nutrisi teruji klinis sesuai kebutuhan anak.
Melalui sinergi ini, Indonesia optimis dapat mewujudkan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, tangguh, dan bebas stunting.
