UMKM Jangan Terjebak Pinjol Ilegal, Manfaatkan KUR!

Kusumawati - Kamis, 23 Oktober 2025 10:52 WIB
Sumarno Sekda Provinsi Jateng (Humas Jateng)

MAGELANG (Soloaja.co) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengingatkan keras kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar tidak tergiur dengan kemudahan pinjaman dari pinjaman online (pinjol) ilegal. Ia menekankan bahwa risiko jeratan utang dengan bunga tidak masuk akal dari pinjol ilegal jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya.

Peringatan ini disampaikan Sumarno, mewakili Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, saat membuka acara Magelang Batik Festival 2025 di Alun-alun Kota Magelang, pada Rabu sore (22/10/2025).

“Jangan sampai teman-teman terkena pinjol ilegal, karena bunganya tidak masuk akal,” tegas Sumarno.

Sumarno menyoroti bahwa UMKM adalah pilar utama yang terbukti memiliki ketahanan luar biasa dalam menopang perekonomian, bahkan saat pandemi Covid-19 melanda. Oleh karena itu, ia mendorong UMKM di Jawa Tengah untuk memanfaatkan fasilitas resmi dari pemerintah.

“Pemerintah pusat juga telah menunjukkan komitmen yang tinggi, melalui kebijakan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saya berharap, UMKM di Jawa Tengah memanfaatkan fasilitas KUR tersebut dengan sebaik-baiknya. Jangan mencari jalan pintas melalui pinjol ilegal,” katanya.

Hingga saat ini, penyaluran KUR oleh seluruh perbankan di Jawa Tengah telah mencapai angka fantastis, yaitu Rp 34 triliun.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen penuh mendukung UMKM sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan, menyerap tenaga kerja, serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Magelang Targetkan Pecahkan Rekor MURI Flashmob Batik

Dalam kesempatan yang sama, Sumarno turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Magelang atas inisiatif Magelang Batik Festival 2025 yang memfasilitasi UMKM lokal. Ia menyebut festival ini sebagai ajang penting bagi produk batik untuk dikenal masyarakat luas.

Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menjelaskan bahwa festival ini berlangsung pada 22 – 26 Oktober 2025, diisi dengan pameran batik dan UMKM serta parade busana.

Puncak acara akan ditandai dengan flashmob kolosal bertajuk “Harmoni Pesona Batik dari Kota Magelang untuk Indonesia” pada Minggu, 26 Oktober 2025. Flashmob yang akan membentang dari Jalan CPM hingga kawasan Pecinan ini melibatkan ribuan peserta dari ASN, TNI, Polri, pelajar, hingga masyarakat umum yang menari bersama mengenakan kain bermotif batik.

“Kegiatan ini diharapkan akan memecahkan rekor MURI ‘menari dengan mengenakan kain batik motif terbanyak’,” ungkap Damar.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan SDM Usaha Kecil dan Menengah Kementrian UMKM, Rhenaldy, mengingatkan kembali bahwa batik telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia sejak 2009. Ia berharap melalui kegiatan ini, batik dari sebelas sentra di Jawa Tengah dapat menjadi jembatan agar Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat fashion dunia.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS