Serunya Ketoprak Ngemall, Cara Kemkomdigi Ajak Masyarakat Jauhi Judi Online
SOLO (Soloaja.co) - Melalui pendekatan seni budaya lokal, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melakukan mensosialisasikan programnya.
Salah satunya upaya kegiatan menekan judi online yang merebak. Melihat adanya fenomena ini pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah hadir di tengah masyarakat dan terus melakukan pengawasan dalam memberantas judi online.
Salah satunya, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Komunikasi dan Digital menggelar Pertunjukan Rakyat Ketoprak Ngemall 'Roro Jonggrang: Lindungi Hak Pekerja, Jauhi Judi Online', digelar di Solo Grand Mall, Kamis 31 Oktober 2024, malam.
- Cara Cepat dan Mudah Merekam Panggilan Telepon di iPhone
- Apakah Kekerasan di Sekolah Bisa Dibenarkan? Menimbang Sisi Efektivitas dan Etika
Fungsional Madya Kemkomdigi, Filmon Leonard Warouw, mengatakan saat ini Kementerian Komunikasi dan Digital tengah gencar mensosialisasikan pencegahan judi online, mengingat penyakit masyarakat tersebut bisa menghambat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
"Sosialisasi (pencegahan judi online) ini jadi satu hal sangat penting bagi masyarakat. Negara kita ini akan masuk ke visi Indonesia Emas 2045. Nah, untuk mencapai itu banyak hal yang kita lakukan dan juga banyak penghalang di situ, salah satunya adalah judi online," kata Filmon Leonard Warouw, saat menghadiri Ketoprak Ngemall.
Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan pemerintah dan sejumlah pihak terkait saat ini tengah bekerja keras dalam upaya pencegahan judi online di masyarakat. Pasalnya, judi online telah menyebabkan banyak dampak negatif bagi masyarakat, bukan saja terhadap pelaku, namun juga keluarga dan lingkungan.
- Google Pixel dan Google One di Indonesia Statusnya Masih Ilegal, Pengguna Harus Tahu!
- Tekan Angka Kecelakaan Kerja Sektor Perkebunan, BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Serahkan 300 Paket APD
"Dipilih ketoprak karena agar lebih mudah dipahami masyarakat. Ya karena banyak sekali dampak negatif dari judi online, bisa sampai stres, bisa sampai terlilit hutang, bisa sampai menggangu kehidupan sosial, mengganggu keluarga, dan juga kehidupan rumah tangga," urai Filmon Leonard.
Kepala Diskominfo SP Kota Solo, Heny Ermawati dalam kesempatan yang sama mengungkapkan akibat judi online banyak terjadi kasus bunuh diri. Imbas aksi ini pula, tak sedikit dari kalangan pelakunya mengalami gangguan kejiwaan atau pun rumah tangganya berantakan.
"Sehingga kami selaku pemerintah bagaimana menertibkan ini supaya tidak terjadi kegaduhan yang disebabkan judi online," ucap Heny Ermawati.
Pemerintah Kota Solo sendiri melalui Diskominfo SP sejauh ini telah berupaya menekan judi online. Salah satunya dengan membuka kanal aduan masyarakat melalui aplikasi Unit Layanan Aduan Kota Surakarta (ULAS).
- Nikmati Weekend dengan 5 Film Terbaru di Bioskop, Mana yang Akan Anda Tonton?
- Mendag Budi Santoso Beri Kuliah Umum di UNS Soal Kebijakan Perdagangan Indonesia
"Jadi kalau peristiwa judi online itu ada di sekitar Kota Solo, kami memiliki kanal resmi untuk jika ditemukan ada kumpulan warga main judi. Kami buka kanal aduan di aplikasi Unit Layanan Aduan Kota Surakarta (ULAS), kami tindak lanjuti maksimal 2x24 jam," ungkap Heny Ermawati.
Judi online menimbulkan dampak negatif, baik secara mental maupun finansial bagi pelaku maupun orang di sekitarnya, bahkan dampak kriminal. Pada aspek kehidupan masyarakat menyebabkan kecanduan dan kehilangan banyak uang.
Pada Pertunjukan Rakyat Ketoprak Ngemall ini turut dilakukan penandatanganan komitmen lawan judi online.
Penandatangan dilakukan Kepala Diskominfo SP Kota Solo Heny Ermawati, Kepala Monumen Pers Nasional Kota Solo Widodo Hascaryo, Fungsional Muda Kemkomdigi Hendra Budi Kusnawan, Fungsional Madya Kemkomdigi Filmon Leonard Warouw, Fungsional Muda Kemkomdigi Fouri Gesang Sholeh, serta perwakilan mahasiswa dan pemusik.
"Kami berharap sosialisasi ini bisa menjangkau banyak masyarakat luas, utamanya sasaran kami anak muda agar terbebas bahaya judi online," tandasnya.