RS Jantung Tercanggih Resmi Beroperasi, Sentra Layanan Jantung Jawa Tengah

Kusumawati - Rabu, 19 November 2025 15:53 WIB
Presiden Prabowo bersama Gubernur Jateng Aat meresmikan RS Jantung Kardiologi di Solo (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Jawa Tengah kini memiliki fasilitas kesehatan bertaraf internasional dengan diresmikannya Rumah Sakit (RS) Kardiologi Emirates-Indonesia (RS KEI). RS berteknologi modern ini berlokasi strategis di kawasan Solo Technopark, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Peresmian RS KEI dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, didampingi oleh perwakilan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), Syeikh Theyab Bin Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, pada Rabu, 19 November 2025.

Kebanggaan Jateng dan Misi Medical Tourism

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang turut mendampingi Presiden, mengungkapkan kebanggaannya. RS KEI merupakan hasil kerja sama bilateral di mana seluruh biaya konstruksi ditanggung oleh UEA dan operasionalnya dikelola Kementerian Kesehatan RI.

"Ini rumah sakit jantung tercanggih, terutama di Jawa Tengah. Total ada empat rumah sakit dengan peralatan tercanggih di Indonesia. Ini menjadi kebanggaan Provinsi Jawa Tengah punya rumah sakit yang canggih, terutama terkait layanan jantung," kata Ahmad Luthfi.

Gubernur Luthfi menjelaskan, beroperasinya RS KEI menandakan pelayanan penuh dan menjadikannya sentral bagi pelayanan pasien jantung di Jawa Tengah. Keberadaan RS KEI juga selaras dengan upaya Pemprov Jateng untuk menjadikan Solo sebagai tujuan medical tourism.

"Solo akan kita ciptakan (sebagai tujuan medical tourism). Kalau perlu menjadi 'Penangnya' Indonesia dan Jawa Tengah. Tentunya dengan pelayanan dan fasilitas kesehatan atau rumah sakit bagus," jelas Ahmad Luthfi, optimis bahwa RS ini dapat menghemat biaya pengeluaran masyarakat daripada berobat ke luar negeri.

Atasi Krisis Layanan Jantung dan Spesialis

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menambahkan bahwa penyakit jantung, bersama kanker, uronefro, dan stroke, masih menjadi masalah krusial di Jawa Tengah, menyebabkan angka kematian dan anggaran yang besar.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, tingkat kunjungan penyakit jantung di layanan kesehatan pada triwulan III 2025 mencapai 94.612 pasien, dengan tren yang cenderung meningkat dari total 94.752 pasien sepanjang tahun 2024.

“Rumah sakit kardiologi (jantung) ini untuk menjadi pusat di Jawa Tengah. Jadi kalau misalnya ada yang perlu dilakukan penanganan jantung advance, tidak perlu ke RS Harapan Kita,” kata Yunita.

Saat ini, di Jawa Tengah terdapat 366 unit rumah sakit dengan 47.200 tempat tidur. Namun, layanan cathlab baru tersedia di 28 unit, dengan 18 unit tersambung BPJS, angka yang belum mencukupi kebutuhan masyarakat.

Yunita juga menyoroti kekurangan tenaga medis. Jumlah dokter spesialis jantung di Jateng baru 150 orang, jauh dari kebutuhan ideal 203 orang. Sesuai instruksi Gubernur Ahmad Luthfi, Pemprov akan mengakselerasi pemenuhan dokter spesialis, termasuk pembukaan RSPPU (Rumah Sakit Pendidikan Profesi Utama) di Purwokerto untuk mempercepat produksi dokter spesialis dasar.

"Baru ini rumah sakit khusus jantung. Nanti akan diintegrasikan dengan rumah sakit lain di Jateng," tutup Yunita.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS