UNS Dampingi Perajin Ecoprint Bantul, Dorong Ekonomi Kreatif Ramah Lingkungan

Kusumawati - Kamis, 18 Desember 2025 23:54 WIB
Pelatihan membuat Ecoprint oleh tim UNS di Bantul Yogyakarta (Humas UNS)

BANTUL (Soloaja.co) — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Tim Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan industri tekstil ramah lingkungan. Tim P2M UNS kini aktif memberikan pendampingan berkelanjutan kepada pengrajin Ecoprint yang tergabung dalam Paguyuban Tandan Daun di Desa Jebugan Serayu, Bantul, DIY.

Dosen UNS yang terlibat, Prof. Dr. Sayekti Wahyuningsih, S.Si., M.Si., dan Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak., menilai bahwa Ecoprint memiliki potensi besar sebagai produk tekstil berbasis kearifan lokal. Namun, dibutuhkan inovasi dan konsistensi kualitas untuk menghadapi pasar.

"UNS hadir sebagai mitra strategis masyarakat. Melalui pendampingan ini, kami berharap para pengrajin ecoprint di Bantul dapat meningkatkan kapasitas produksi, inovasi, serta kesejahteraan ekonomi secara berkelanjutan," jelas Prof. Sayekti, Dosen FMIPA UNS, saat berada di Rumah Produksi Tandan Daun pada Selasa (16/12/2025).

Inovasi Kimia Ramah Lingkungan

Prof. Sayekti menjelaskan bahwa Ecoprint adalah teknik pencetakan tekstil menggunakan bahan alami seperti daun dan bunga, tanpa melibatkan bahan kimia berbahaya. Tim risetnya membawa inovasi terkini:
* Solusi Ramah Lingkungan: Mengembangkan inovasi kimia dalam ecoprint sebagai solusi berkelanjutan untuk industri tekstil modern.
* Transfer Ilmu: Mengajarkan konsep dasar, proses, dan inovasi terbaru yang mendukung keberlanjutan tekstil kepada 15 anggota Paguyuban Tandan Daun.

Saat ini, setiap anggota paguyuban tersebut telah berhasil menciptakan beragam tekstil dengan motif khas dedaunan.
Program Multi-Disiplin dan Berkelanjutan
Sekretaris LPPM UNS, Dr. Dimas Rahadian Aji Muhammad, S.T.P., M.Sc., menekankan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Dengan dukungan keahlian ganda—Prof. Sayekti sebagai ahli kimia dan Prof. Rahmawati sebagai ahli manajemen—diharapkan pendampingan ini berjalan lebih optimal, terstruktur, dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan pengrajin," kata Dr. Dimas.

Kegiatan pendampingan ini bukan sekadar program sesaat, melainkan telah dimulai sejak tahun 2023 dan terus berlanjut hingga saat ini. Pendampingan yang terarah dan berkelanjutan ini sejalan dengan komitmen UNS dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi) dan SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).

Diharapkan, UMKM ecoprint di Bantul ini dapat berkembang secara optimal, menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan, serta memperluas manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS