SOLO (Soloaja.co) - Masyarakat masih antusias dengan penukaran uang baru yang dilakukan Bank Indonesia solo didukung perbankan dan PT Pos Indonesia, hingga sepekan menjelang hari raya, tercatat pecahan yang menjadi favorit masyarakat yakni pecahan Rp5.000,-.

“Tukar uang baru Lebaran tahun ini lebih banyak permintaan karena menggunakan uang emisi baru. Dari semua pecahan, permintaan pecahan Rp 5 ribu melonjak signifikan. Perkiraan kami mungkin karena bentuk dan warnanya yang menarik membuat masyarakat memburu pecahan ini,” ungkap Kepala Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, saat acara SRAMBI bersawa awak media, Kamis 13 April 2023.

• Siagakan Jaringan, Telkomsel Hadirkan Promo Menarik di Momen RAFI 2023 Jateng & DIY
• Communi&Co dan Pakar Sebut UU Ciptaker Berpihak Pada Rakyat

Dari total permintaan uang baru sebanyak 25 persen adalah pecahan Rp 5 ribu dari total penukaran.

“Solusinya, kami atur pembagiannya. Agar semua masyarakat mendapat semua pecahan yang dibutuhkan. Selain pecahan Rp 5 ribu, pecahan Rp 2 ribu juga banyak peminatnya. Kontribusinya sebesar 22 persen. Kemudian pecahan Rp 10 ribu sebesar 19 persen,” tuturnya.

Tahun ini Bank Indonesia Solo menyiapkan 6 Triliun untuk penukaran uang baru. Stok tersebut berasal dari 2 sumber, yakni dari kantor BI Solo sebesar Rp 4.1 triliun dan Rp 1,9 triliun dari antarbank.

• Pertama di Jateng, Kabupaten Sukoharjo dan Bulog Salurkan Beras Cadangan Pemerintah
• Kristanti Luncurkan Single ke-2 'Sayang Tresno' Karya Anton Obama

Hingga tanggal 12 April, realisasi outflow dari BI sebesar 64 persen atau senilai Rp 2,684 triliun. Sedangkan realisasi outflow dari transaksi antarbank per 12 April, sebesar 65 persen atau senilai Rp 1,3 triliun.

“Proyeksinya puncak outflow terjadi 1 minggu jelang Idul Fitri. Akan meningkat pesat. Sebab akhir pekan ini THR di perusahaan-perusahaan sudah cair,” jelas Joko.

Secara total, realisasi penukaran uang periode ramadan saat ini sudah mencapai 65 persen.

“Proyeksi perputaran uang tahun ini meningkat ketimbang periode ramadan dan lebaran tahun lalu sebesar Rp 5,6 triliun. Peningkatan ini terjadi lantaran banyaknya pemudik yang diprediksi akan datang ke Solo dan sekitarnya,” terang Joko.